Tim gabungan BPBD dibantu warga melakukan pencarian 33 korban hanyut akibat banjir bandang di hulu Sungai Papan, Sabtu (1/11), hingga Selasa (4/11) masih dinyatakan hilang, di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (4/11). Waspada.id/BPBD Nduga
  Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id) : Banjir bandang terjang Kabupaten Nduga, Papua Pengunungan, Sabtu (1/11), mengakibatkan 23 orang hanyut terbawa arus Sungai Papan, hingga Selasa (4/11), dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nduga.
“Upaya pencarian dan pertolongan masih dilakukan petugas gabungan pascabanjir bandang di Kabupaten Nduga, hingga Selasa (4/11). Sebanyak 23 orang masih dinyatakan hilang oleh BPBD setempat. Total korban sebanyak 23 orang, dengan rincian 15 orang di Distrik Dal dan 8 lainnya di Distrik Yuguru. Bencana tersebut tidak mengakibatkan adanya pengungsian warga,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari dalam siaran persnya diterima redaksi di Jakarta, Selasa (4/11).
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Dikatakannya, BPBD Kabupaten Nduga bersama dinas terkait dan warga terus melakukan upaya pencarian korban hilang. “Sejumlah warga yang hilang diduga hanyut terbawa arus kuat saat menyeberang Sungai Papan,” terang Abdul Muhari.
Lebih lanjut Abdul Muhari mengatakan selain upaya pencarian dan pertolongan, BPBD setempat masih terus memutakhirkan data dampak bencana.
“Wilayah terdampak bencana berada di 2 distrik, yaitu Distrik Dal dan Distrik Yuguru. Daerah di Distrik Dal yang diterjang banjir bandang berlokasi di dua kampung, Kampung Dal dan Kampung Silan,” terang Abdul Muhari.
Peristiwa banjir bandang di Kabupaten Nduga terjadi pada Sabtu (1/11), pukul 17.00 WIT, setelah terjadi hujan intensitas tinggi di kawasan hulu Sungai Papan.
Sementara itu, informasi peringatan dini di wilayah Papua, terpantau di Papua Barat Daya. Pada Selasa (4/11) wilayah Papua Barat Daya berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga pukul 13.20 waktu setempat atau WIT. Daerah dengan potensi tersebut berada di Kabupaten Raja Ampat dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Sorong dan Kota Sorong. Potensi ini masih dapat berlangsung hingga pukul 14.20 WIT.
“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi ancaman bahaya hidrometeorologi basah. Warga dapat memantau secara kontinyu informasi cuaca di wilayahnya dari informasi resmi pemerintah. Sedangkan pemerintah daerah, khususnya BPBD, diharapkan untuk melakukan upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan, seperti diseminasi informasi peringatan dini atau evakuasi warga,” kata Abdul Muhari. (id87)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































