Bandara Khusus Point A Kembali Beroperasi, Dorong Ekonomi Aceh

2 months ago 48
AcehEkonomi

Bandara Khusus Point A Kembali Beroperasi, Dorong Ekonomi Aceh Ketua MPU Aceh Utara, Abu Abdul Manan Blang Jruen, Kamis (26/6) sore, tepung tawari  (peusijeuk) pesawat Pegasus usai kegiatan peresmian Bandar Udara Khusus Point A oleh Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf. Waspada/Maimun Asnawi

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

ACEH UTARA (Waspada):  Pengoperasian kembali Bandar Udara Khusus Point A di Kecamatan Nibong, Aceh Utara, Kamis (26/6), diharapkan mendongkrak perekonomian Aceh. Peresmian dilakukan Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, pukul 15.00 WIB.  Kerja sama PT Pema Global Energi (PGE) dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) ini selain menunjang operasional perusahaan, juga bertujuan mempercepat logistik dan mendukung pencapaian target produksi migas nasional.

“Keberadaan pesawat sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan bisnis dan industri di Aceh, mengingat jarak tempuh antar daerah cukup jauh. Harapan kita ke depan, produksi migas di Aceh akan terus meningkat, sehingga Aceh akan kembali maju,” ujar Mualem dalam sambutannya. Ia optimistis, dengan dukungan transportasi udara, kesejahteraan masyarakat Aceh akan meningkat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

General Manager PGE, Resha Ramadian, menjelaskan,  penerbangan di Bandar Udara (Bandara) Khusus Point A difokuskan untuk operasional perusahaan, evakuasi medis, dan penanggulangan bencana.  “Dengan rencana eksplorasi migas baru dan peremajaan fasilitas, kami membutuhkan moda transportasi yang cepat, tepat, dan efisien, terutama untuk tanggap darurat evakuasi medis,” jelasnya.

Ketua MPU Aceh Utara, Abu Abdul Manan Blang Jruen, Kamis (26/6) sore, menepung tawari Direktur Utama PGE, Andika Mahardika. General Manager PGE, Resha Ramadian, dan Manajemen Pegasus Air. Kegiatan tepung tawar tersebut disaksikan oleh Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf bersama dengan Kepala BPMA, Nasri Djalal dan Anggota DPRA, Salmawati. Waspada/Maimun Asnawi

Kepala BPMA, Nasri Djalal, mengapresiasi inisiatif PGE dalam mendukung pembangunan infrastruktur strategis.  “Ini implementasi nyata pengelolaan migas berbasis daerah yang inklusif dan bertanggung jawab. Pesawat dan bandara ini diharapkan memperlancar operasional lapangan migas dan mempercepat logistik, mendukung target nasional produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas,” kata Nasri.

Acara peresmian ditandai dengan peusijuk (tepung tawar) pesawat Pegasus Air Service oleh Abu Abdul Manan, dilanjutkan joy flight bagi Forkopimda dan perwakilan perusahaan migas di Aceh.(b07)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |