Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2025 di Batubara.Waspada.id/Ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
LIMAPULUH (Waspada.id): Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2025 digelar di halaman Polres Batubara di Limapuluh, Rabu (5/11).
Apel dipimpin Kapolres Batubara dan dihadiri Wakil Bupati Syafrizal, S.E., M.AP., diikuti unsur Forkopimda, Wakil Ketua DPRD serta perwakilan dari TNI, BPBD, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Damkar, Polri, berbagai instansi terkait lain.
Apel kesiapsiagaan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kapolri yang diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia dalam rangka meningkatkan kesiapan personel dan sarana prasarana menghadapi potensi bencana alam, terutama menjelang puncak musim hujan.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Wakil Bupati Syafrizal turut melakukan pemeriksaan peralatan kesiapsiagaan bencana yang disiagakan oleh BPBD, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Damkar, serta TNI-Polri. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan kesiapan logistik dan sumber daya dalam upaya tanggap darurat di wilayah Kabupaten Batubara.
Kapolres membacakan amanat Kapolri menyampaikan apel kesiapsiagaan ini merupakan langkah penting untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana dalam menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Bencana alam merupakan tantangan global yang memerlukan langkah strategis, responsif, dan berkesinambungan. Seluruh pihak harus bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat untuk menjamin keamanan serta keselamatan masyarakat,” ujarnya.
Dalam amanat itu juga disampaikan berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga 19 Oktober 2025 telah terjadi 2.606 kejadian bencana di Indonesia, termasuk banjir, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, serta erupsi gunung berapi. Bencana-bencana tersebut menyebabkan ratusan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di berbagai daerah.
BMKG memperkirakan 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, dengan puncak intensitas hujan akan berlangsung dari November 2025 hingga Januari 2026. Selain itu, fenomena La Nina yang diprediksi terjadi hingga Februari 2026 juga berpotensi meningkatkan curah hujan dan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
Kapolri menekankan beberapa poin penting yang perlu dipedomani oleh seluruh instansi terkait, antara lain, melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan, menyiapkan personel, sarana, dan prasarana penanggulangan bencana secara optimal.
Selanjutnya melaksanakan simulasi tanggap darurat secara rutin, mengedepankan kecepatan dan ketepatan dalam respons bencana dan meningkatkan koordinasi lintas sektoral untuk memastikan penanggulangan bencana berjalan efektif dan terpadu.
Wakil Bupati Syafrizal menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menunjukkan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Kabupaten Batu Bara. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, TNI-Polri, dan seluruh unsur masyarakat dalam melindungi warga dari ancaman bencana.
“Pemerintah Kabupaten Batubara berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan bencana. Upaya ini merupakan wujud tanggung jawab bersama dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Wabup.
Terselenggaranya apel ini, diharapkan seluruh unsur yang terlibat dapat semakin siap dan tangguh dalam menghadapi berbagai potensi bencana, serta memastikan masyarakat Batubara terlindungi secara maksimal.(id39)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































