Anggota DPRD Binjai Kembali Bersuara, Diskotik Marcopolo Dan Barak Narkoba Masih Tak Tersentuh

1 month ago 16
Sumut

7 Agustus 20257 Agustus 2025

Anggota DPRD Binjai Kembali Bersuara, Diskotik Marcopolo Dan Barak Narkoba Masih Tak Tersentuh Anggota DPRD Kota Binjai, Ronggur Raja Doli Simorangkir memimpin unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut dan Rumah Dinas Kapolda Sumut.

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

BINJAI (Waspada.id): Anggota DPRD Kota Binjai dari Fraksi Gerindra, Ronggur Simorangkir, kembali menyuarakan keresahannya. Ia menuntut agar Diskotik Marcopolo dan barak narkoba di kawasan Tanjung Pamah, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang segera ditutup.

Seruan ini kembali mencuat setelah aksi demonstrasi yang dilakukannya di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara dan rumah dinas Kapolda Sumut pada 4 Agustus 2025.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Namun, hingga kini belum ada langkah konkret dari aparat penegak hukum. Situasi di lapangan juga menunjukkan bahwa tempat-tempat tersebut masih beroperasi secara normal.

Kondisi terkini di Diskotik Marcopolo seolah tak tersentuh tindakan hukum. Salah seorang pengunjung, Putri, mengungkapkan kepada media bahwa aktivitas di tempat hiburan malam tersebut masih berlangsung seperti biasa.

“Tidak ada masalah bang. Masih bisa kok pompa di sana, malam pun diskotik masih buka. Selain itu, KTV di diskotik itu pun nggak pernah tutup kok,” ujarnya pada Kamis (7/8/25).

Keterangan itu mempertegas dugaan bahwa diskotik dan barak narkoba di Tanjung Pamah masih aktif beroperasi, meski sudah menjadi sorotan publik dan DPRD.

Menanggapi lambannya reaksi dari aparat, Ronggur menyampaikan pernyataan singkat namun penuh makna. Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp oleh wartawan, ia menjawab dengan nada pasrah.

“Kita tunggu saja, Bang. Saya hanya orang kecil, nggak berani ultimatum Kapolda,”* tulisnya, Kamis (7/8/25).

Jawaban itu mencerminkan rasa frustrasi atas tidak adanya respons serius dari pihak kepolisian, meskipun persoalan ini sudah sangat meresahkan masyarakat.

Sebelumnya, Ronggur mengapresiasi Polda Sumut atas penutupan New Blue Star dan sejumlah barak narkoba. Namun ia menilai masih ada tempat yang jauh lebih besar pengaruhnya, yakni Marcopolo.

“Masih ada yang jauh lebih besar dan menurut info yang kami terima, itu di Marcopolo,”* tegasnya, Selasa (29/7/25) Kepada wartawan.

Ia juga menambahkan bahwa informasi dari warga menunjukkan Marcopolo menjadi pusat peredaran narkoba di Sumatera Utara. Kondisi ini sangat membahayakan generasi muda.

Menurut Ronggur, masyarakat Binjai merasa sangat terganggu dengan keberadaan barak narkoba di kawasan Tanjung Pamah. Ia menyebut anak-anak muda menjadi korban utama dari aktivitas ilegal tersebut.

“Gila itu di sana, yang datang ke barak-barak narkoba bisa pulang tinggal jalan kaki. Datang naik sepeda motor atau mobil, pulangnya jalan kaki karena sudah habis-habisan nyabu lalu main judi,” ungkapnya.

Fenomena ini tidak hanya merusak fisik dan mental, tetapi juga menghancurkan masa depan para pemuda yang terjerumus ke dalam lingkaran setan narkoba dan judi.

Tak hanya peredaran narkoba, Ronggur juga menyinggung soal sistem yang telah tertata rapi di barak narkoba tersebut. Ia mengungkap bahwa barak-barak itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung perilaku menyimpang.

“Datang pakai sabu, siap pakai langsung main judi. Di situ sudah ada tempat gadainya, jadi semua lengkap,” tegas Ronggur.(id91)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |