Wakil Mahasiswa Diundang ke Istana Tak Bertemu Prabowo, Ini Alasannya

6 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi mendatangi Istana Negara pada Kamis (4/9) malam. Mereka hadir mengenakan jas almamater masing-masing sebagai bentuk identitas. Pertemuan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB dengan agenda penyampaian sejumlah aspirasi kepada pemerintah.

Pihak Istana yang menerima kedatangan para mahasiswa antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro. Dalam kesempatan itu, mahasiswa menyuarakan berbagai pandangan terkait situasi sosial yang tengah berkembang.

Adapun dari pihak mahasiswa, hadir sekitar 30 perwakilan organisasi kemahasiswaan dari kampus dan organisasi ekstra. Beberapa di antaranya yaitu Himapolindo, BEM SI Kerakyatan, Fornasossmass, PB HMI, GMNI, GMKI, PMII, SEMMI, KAMMI, hingga Generasi Muda FKPPI.

Sebelum pertemuan dimulai, salah satu perwakilan dari BEM Perguruan Tinggi Nahdlatul 'Ulama Se-Nusantara, Muhammad Raihan, menjelaskan beberapa poin yang akan mereka sampaikan. Di antaranya mengenai kesejahteraan guru honorer serta sikap atas aksi demonstrasi yang belakangan terjadi.

"Beberapa aspirasi dari kami, pertama tentang guru honorer karena kami bergerak di bidang pendidikan. Lalu ada juga terkait aksi demonstrasi kemarin," kata Raihan, dikutip dari Detikcom, Jumat (5/9/2025).

Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa meminta pemerintah agar membebaskan rekan-rekan mereka yang sempat ditahan saat aksi.

"Tentu teruntuk teman-teman, bebaskan bagaimana mereka ini, kan sempat ada beberapa yang sudah disampaikan juga sahabat kami, dari tim-tim HMI, kemarin disampaikan di Gedung DPR juga. Penyampaian itu, teman-teman yang awalnya itu dikurung, mereka diminta untuk dibebaskan semuanya," imbuhnya.

Pertemuan akhirnya dimulai sekitar pukul 19.00 WIB dengan sambutan dari Mendikti Brian Yuliarto.

"Pertama-tama kami sampaikan ucapan terima kasih atas perkenannya untuk hadir pada malam hari ini dan bersilaturahmi untuk bersama-sama membangun perspektif yang sama tentang bangsa kita, tentang negara kita. Tentu di tengah berbagai keramaian yang terjadi, pastinya kita tetap menginginkan bagaimana bangsa kita, negara kita, itu menjadi bangsa yang semakin maju, semakin menuju kesejahteraan, untuk pada akhirnya negara kita dapat sejajar dengan negara-negara maju lainnya," ujar Brian.

Ia menekankan, mahasiswa memiliki tanggung jawab besar dalam mengarahkan gerakan agar tetap sinergi dengan pembangunan bangsa.

"Tokoh-tokoh mahasiswa seperti kalian lah yang akan ditunggu oleh rekan-rekan lainnya, bagaimana pandangan, bagaimana arah ke depan gerakan mahasiswa, sehingga kita bersama-sama, sinergi membangun kebersamaan untuk memainkan peran masing-masing," tambahnya.

Sementara itu, Mensesneg Prasetyo Hadi juga menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang berkenan hadir dan menjadikan Istana Negara sebagai ruang dialog. Ia bahkan mengaku telah meminta izin langsung kepada Presiden Prabowo untuk menggunakan Istana bagi forum ini.

"Saya tadi minta ijin Bapak Presiden, meskipun bukan Bapak Presiden bolehkah kami pinjam? Silakan, Istana itu bukan punya Presiden, itu adalah punya kita bersama-sama karena saya mau bertemu dengan adik-adik. Sampaikan salam hormat saya dan silahkan sampaikan apa yang menjadi kehendak adik-adik," tutur Menteri Prasetyo.

Pras pun mengajak mahasiswa menyampaikan aspirasi secara terbuka tanpa dibatasi bahasa yang kaku. "Saya dan kami terus mempelajari apa yang menjadi aspirasi dari seluruh pihak apalagi dari adik-adik mahasiswa," ucapnya.


(int/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Puluhan Mahasiswa Antre Jajal Games Keuangan di LPS Financial Festival

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |