Wabup Bireuen Sambut Baik Lahirnya Program Magister Perdamaian Dan Resolusi Konflik Di USK

22 hours ago 4
Aceh

Wabup Bireuen Sambut Baik Lahirnya Program Magister Perdamaian Dan Resolusi Konflik Di USK Dr. Masrizal, dan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Prof. Cut Dewi, membahas Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik, dengan Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT., Kamis (10/5).Waspada/Fauzan

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

BIREUEN (Waspada): Lahirnya Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK), di Universitas Syiah Kuala (USK), disambut baik oleh Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT.

Demikian Razuardi saat pembahasan memperkenalkan jurusan itu oleh Koordinator Prodi Magister Damai Dan Resolusi Konflik ( MDRK), Dr. Masrizal, S.Sos.I., M.A , dan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Cut Dewi, ST, MT, M,SC di Ruang Kerja Wabup, Kamis, (11/7).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Atas lahirnya Megister Perdamaian Resolusi Konflik di USK, kita sangat mendukung. Untuk beasiswa Magister, sebelumnya waktu masih saya menjabat Sekda Bireuen itu ada. Setelah pindah dari Bireuen, kita tidak mengetahuinya lagi apakah masih ada atau tidak. Tapi nanti, ini akan kita program kembali beasiswanya serta berkoordinasi dengan DPRK Bireuen untuk mengusulkan anggaran. Apalagi jurusan ini penting untuk peningkatan SDM di Bireuen,” kata Razuardi.

Dijelaskan Wakil Bupati, selama ini di Bireuen tidak terlepas dari pada dinamika sosial yang kompleks. Ketegangan antarindividu maupun kelompok sering kali muncul dalam bentuk saling mencaci, hingga gesekan sosial lainnya. Situasi ini, jika dibiarkan, tidak hanya menghambat pembangunan, tapi juga merusak tatanan nilai-nilai kebersamaan.

Dengan Magister resolusi konflik tersebut, paparnya, maka jalan keluar dari semua itu. Ini bukan sebagai program akademik saja, tetapi bisa membangun peradaban damai ditengah masyarakat dan mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dan kompeten dalam menganalisis, mencegah, dan menyelesaikan konflik secara damai. Karena konflik tersebut dari berbagai persoalan, termasuk konflik air dan wilayah.

“Saya senang dengan kehadiran program studi ini, karena sudah sangat lama kita tunggu tunggu. Saya dulunya bersama Almarhum Pak Nurdin, juga ikut ke Moro dalam mengevaluasi perdamaian di sana,” jelas Razuardi.

Koordinator Prodi Magister Damai Dan Resolusi Konflik ( MDRK), Universitas Syiah Kuala, Dr. Masrizal, juga menyampaikan program studi tersebut, nantinya diajarkan yaitu menganalisis pemahaman untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang menjadi sebuah masalah. Dengan inilah nantinya bisa diselesaikan konflik serta upaya menciptakan perdamaian karena sudah mempunyai Sumber daya yang dimiliki.

“Kehadiran prodi ini, untuk menjawab kebutuhan masyarakat Aceh. Bahkan kita sudah bekerja sama dengan seluruh Badan Kepegaiwaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kabupaten kota yang ada di Aceh. Mata kuliahnya itu berhubungan langsung dengan MoU Helsinki, seperti yang sudah kita sampaikan, ini bagian dari UUPA. Pembahasan kurikulumnya ini juga terlibat tokoh yang berkepentingan kemarin, seperti M Nur Djuli dan Munawar Liza. Untuk tenaga pengajar salah satunya Prof Humam Hamid,” Sseut Masrizal.

Sosialisasi Magister tersebut, turut dihadiri Dr. Rizanna Rosemary Dosen Homebase Dan Staf Pengajar Prodi, Cut Zaitun, M.Pd Staf Prodi MDRK dan Rita Susana, S.E, Bagian Kerja Sama Sekolah Pascasarjana, Zikran Bagian Perlengkapan Sekolah Pascasarjana USK. (czan)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |