Utang Warga RI di Pay Later Sentuh Rp 31,6 Triliun

9 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat baki debit buy now pay later (BNPL) mencapai Rp 31,6 triliun per Maret 2025. Sebanyak 72% di antaranya disalurkan oleh perbankan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa secara tahunan paylater perbankan naik 32,18% secara tahunan (yoy) sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. 

Dian menyampaikan jumlah rekening pengguna  paylater di perbankan saat ini mencapai 24,56 juta akun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

"Dengan jumlah rekening mencapai 24,56 juta, di mana angka sebelumnya tercatat sebesar 23,66 juta," kata Dian saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK April 2025, Jumat (9/5/2025).

Sementara itu, BNPL yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan juga bertumbuh tinggi. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman, menyampaikan pertumbuhannya mencapai 39,3% yoy hingga Maret 2025.

Jumlah pembiayaan yang tersalurkan melalui paylater perusahaan pembiayaan mencapai Rp8,82 triliun. Sementara itu rasio pembiayaan bermasalah atau NPF gross tercatat di posisi 3,48%.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos OJK: Investor Ritel Domestik Jadi Kekuatan Pasar Modal RI

Next Article Makin Banyak Anak, Warga RI Makin Sering Pakai Paylater

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |