Pesta 7 Hari Berakhir: Harga Emas Jatuh Karena Dihajar Bandar

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas akhirnya melemah setelah pesta pora tujuh hari. Aksi ambil untung serta penguatan dolar AS menekan sang logam mulia.

Pada perdagangan Kamis (4/9/2025), harga emas dunia ditutup di posisi US$ 3.545,33 per troy ons. Harganya melemah 0,38%. Pelemahan ini memutus rekor positif emas yang menguat 5,8% dalam tujuh hari beruntun sebelumnya.

Pada hari ini, Jumat (5/9/2025) pukul 06.33 WIB, harga emas masih melemah tipis 0,08% ke US$ 3.542,55 per troy ons.

Sebagai catatan, harga emas menggila pada Rabu (4/9/2025) dengan mencatat dua rekor sekaligus yakni rekor penutupan dan intraday tertinggi.
Harga penutupan emas sempat mencetak rekor selama empat hari beruntun yakni pada Jumat (US$ 3446,75), Senin (US$3475,87), Selasa (US$3532,92), dan Rabu kemarin (US$3558,49).

Harga sang logam mulia juga mencetak rekor intraday baru di US$ 3578 pada perdagangan Rabu mengalahkan rekor sebelumnya di US$3540 di Selasa.
 Harga emas turun pada Kamis karena para trader melakukan aksi ambil untung setelah reli mencetak rekor, dengan perhatian kini bergeser ke laporan payroll Amerika Serikat (AS) untuk petunjuk baru terkait arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed). Kenaikan dolar juga semakin menekan sang logam mulia.

Indeks dolar menembus 98,35 pada Kamis atau melesat dibandingkan hari sebelumnya di 98,14. Pembelian emas dikonversi dalam dolar AS sehingga kenaikan dolar membuat emas semakin mahal untuk dibeli.

Investor dan trader kini menunggu data tenaga kerja AS untuk memperkirakan kebijakan The Fed ke depan serta dampaknya ke emas.

Laporan non-farm payrolls AS serta angka pengangguran Agustus dijadwalkan rilis pada Jumat.

Kamis kemarin, AS melaporkan dua data penting yakni lapangan kerja swasta ADP serta klaim pengangguran.

Perusahaan swasta di AS menambah 54 ribu lapangan kerja pada Agustus 2025, setelah revisi naik menjadi 106 ribu pada Juli, namun masih di bawah perkiraan pasar sebesar 65 ribu. Sektor rekreasi dan perhotelan (leisure and hospitality) serta konstruksi menunjukkan kinerja yang baik meskipun secara umum perekrutan melambat.

Sementara itu, klaim awal tunjangan pengangguran di AS naik sebanyak 8.000 dibanding minggu sebelumnya menjadi 237.000 pada periode akhir Agustus, tertinggi dalam lebih dari dua bulan dan jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan tipis ke 230.000.

"Dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang sebagian besar sudah diperhitungkan pasar, laporan pekerjaan bulanan menjadi titik fokus utama. Setiap perubahan pandangan akan langsung memengaruhi dolar AS dan, pada akhirnya, emas," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, kepada Reuters.

Sejumlah pejabat The Fed yang berbicara pada Rabu mengatakan kekhawatiran pasar tenaga kerja terus memperkuat keyakinan mereka bahwa pemangkasan suku bunga masih akan terjadi.

Alat FedWatch CME Group menunjukkan pasar saat ini memperkirakan 98% kemungkinan pemangkasan suku bunga 25 basis poin bulan ini.

Emas, sebagai aset tanpa imbal hasil, cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah dan masa-masa penuh ketidakpastian.

Standard Chartered memperkirakan harga emas masih akan menembus level lebih tinggi, dengan permintaan safe haven terus didorong oleh ketidakpastian tarif serta meningkatnya kekhawatiran terkait independensi The Fed.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |