Jakarta, CNBC Indonesia - Hujan ekstrem dan badai siklon yang melanda sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia, memicu banjir serta tanah longsor besar-besaran. Lebih dari 900 orang tewas, ratusan lainnya hilang, sementara jutaan warga terdampak. Para pejabat menyebut kejadian ini sebagai salah satu bencana terburuk dalam beberapa dekade.
"Cuaca ekstrem ini didorong oleh dua sistem aktif sekaligus, termasuk pembentukan Siklon Senyar yang sangat jarang di Selat Malaka," ujar ahli meteorologi kepada Reuters, dikutip Senin (1/12/2025).
Para ilmuwan memperingatkan bahwa Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, dan Malaysia, berada di garis depan krisis iklim.
Interaksi Topan Koto di Filipina dan Siklon Senyar memicu cuaca ekstrem yang jarang terjadi. Bencana juga melanda Vietnam dan Filipina dalam beberapa minggu terakhir, menewaskan ratusan orang.
"Suhu ekstrem dan curah hujan tak menentu yang melanda musim panas ini adalah rekor baru," kata ahli iklim Maximiliano Herrera kepada CNN.
Berikut situasi terbaru mengenai bencana alam yang melanda sejumlah negara, seperti dikutip CNBC Indonesia dari berbagai sumber.
Indonesia: Korban Tembus 442, Akses Lumpuh
Indonesia menjadi negara dengan korban terbanyak. Setidaknya 435 orang meninggal dan 406 masih hilang setelah Siklon Senyar memicu longsor dan banjir besar di Sumatra. Adapun data terbaru menyebutkan korban tewas telah mencapai 442 orang.
Tim penyelamat masih kesulitan menjangkau wilayah terisolasi. Video lapangan memperlihatkan helikopter menjatuhkan bantuan di tengah hutan dan perkampungan yang porak poranda.
"Saat banjir, semuanya musnah. Saya ingin menyelamatkan pakaian saya, tetapi rumah saya ambruk," ujar seorang warga Bireuen, Aceh, kepada Reuters.
Maulidin, warga Aceh Utara, menambahkan kepada AFP bahwa "rumah saya sudah hancur, semua barang saya hancur, dan lumpur ada di dalamnya."
Kelangkaan makanan membuat sebagian warga mengambil persediaan dari toko terdekat. "Penjarahan terjadi sebelum bantuan tiba... warga tidak tahu bantuan akan datang dan khawatir kelaparan," kata juru bicara polisi Ferry Walintukan kepada AP.
Thailand: 170 Tewas, Kota Hat Yai Alami Banjir 300 Tahunan
Di Thailand, 170 orang tewas akibat hujan ekstrem yang memicu banjir hingga delapan kaki di wilayah selatan. Sekitar 3,5 juta warga juga dilaporkan terdampak.
Hat Yai menjadi episentrum bencana. Pejabat menyebut hujan yang turun merupakan kejadian langka sekali dalam 300 tahun.
"Kami tidak memikirkan hal lain selain bertahan hidup," ujar Amphorn Kaeofengkro, warga Hat Yai yang terjebak bersama keluarganya selama 48 jam di lantai dua rumahnya.
Sejumlah pasien, termasuk ibu dan bayi baru lahir, dievakuasi lewat udara. Pemerintah menetapkan status darurat di wilayah Songkhla.
"Situasi telah membaik signifikan, hanya beberapa daerah yang masih terendam," kata juru bicara pemerintah kepada CNN.
Sri Lanka: 334 Meninggal, 147.000 Mengungsi
Siklon Ditwah menghantam Sri Lanka dan memicu banjir besar serta tanah longsor. Sedikitnya 334 orang tewas, 191 masih hilang, dan lebih dari 1,1 juta orang terdampak.
"Kami tidak menyangka sungai akan meluap secepat ini... kami bergegas keluar tanpa membawa apapun," kata Mallika Kumari kepada wartawan, menceritakan evakuasi mendadak keluarganya.
Di Kolombo, banyak rumah terendam hingga lantai dua, pasokan listrik terputus, dan warga memilih bertahan demi menjaga harta benda.
Relawan di Masjid Dalugala Thakiya menyiapkan makanan untuk ribuan pengungsi. "Permintaan makanan meningkat karena pekerja harian kehilangan pendapatan," kata penyelenggara bantuan, Risham Ahmed, kepada Reuters.
Malaysia: 2 Tewas, Ribuan Dievakuasi Saat Senyar Mendarat
Malaysia melaporkan dua korban jiwa setelah Siklon Senyar mendarat pada Jumat dini hari. Sebanyak 34.000 warga dievakuasi, namun beberapa masih terjebak sebelum bantuan tiba.
"Airnya seperti lautan... tidak ada tempat berlindung selain ladang," kata Gon Qasim, 73 tahun, yang diselamatkan anaknya setelah terjebak di Perlis.
Pusat evakuasi kini telah dibuka di berbagai lokasi dengan ratusan keluarga tinggal di tenda darurat.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

54 minutes ago
1

















































