
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
Tim PKM Unimed memperlihatkan perangkat mitigasi bencana kepada warga Desa Sidua-dua, Kab. Labura. Waspada/Ist
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
MEDAN (Waspada): Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana, tim dosen dari Universitas Negeri Medan (Unimed) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Meningkatkan Literasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Bencana di Desa Sidua-dua, Kabupaten Labuhanbatu Utara.”
Kegiatan 19 Juni 2025 ini dipimpin Dr. Tappil Rambe, MSi ketua tim pengabdian bersama tiga anggota tim lainnya, yakni Dr. Panji Suroso, SPd, MSi. (dosen sendratasik), Sendi Permana, SPd, MSc. (dosen Pendidikan Geografi), dan Nelly Armayanti, SP, MSP (dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran). Narasumber utama Muhammad Farouq Ghazali Matondang, SPd, MSc, dosen Pendidikan Geografi dan praktisi di bidang Tata Ruang serta Sistem Informasi Geografis Unimed.
Sesi pelatihan dan dialog berlangsung secara interaktif, masyarakat Desa Sidua-dua diberikan pemahaman mendalam tentang peran penting SIG dalam pengelolaan bencana, mulai dari identifikasi kawasan risiko, pemetaan jalur evakuasi, hingga penyusunan perencanaan mitigasi berbasis peta digital.
“SIG bukan hanya untuk para ahli atau pemerintah saja, tapi bisa menjadi alat masyarakat desa untuk membaca risiko dan bertindak lebih tanggap terhadap potensi bencana. SIG dapat menguatkan Literasi Bencana dan menumbuhkan partisipasi warga,” ujar Farouq dalam paparannya.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Sidua-dua, Sahrul Hidayat. Ia menyambut baik pengabdian ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas keterlibatan langsung dosen dan akademisi dalam membekali warga dengan keterampilan teknologi spasial yang sangat dibutuhkan.“Kami merasa bangga dan terbantu. Harapannya, pelatihan ini bisa terus berlanjut, apalagi sudah melibatkan kaum muda dan perangkat desa,” ujar Sahrul.
Peserta pelatihan terdiri dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari ibu-ibu PKK, para kepala Dusun (Kadus), Kaur Desa, hingga tokoh masyarakat dan generasi muda. Semua peserta dibekali keterampilan pemetaan partisipatif menggunakan teknologi digital dan pendekatan berbasis komunitas. Mereka dilatih untuk mengenali potensi risiko seperti banjir dan gempa bumi, serta menyusun peta risiko sederhana berdasarkan pengalaman lokal.
Dalam sesi penutupan, tim pengabdian juga menyerahkan perangkat mitigasi bencana berupa:
Papan penanda titik kumpul, penanda jalur evakuasi, dan peta titik kumpul berbasis SIG.Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen LPPM Unimed menjadikan perguruan tinggi sebagai agen perubahan yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Kami ingin masyarakat menjadi aktor utama dalam pembangunan berkelanjutan dan mitigasi risiko bencana. SIG adalah jembatan antara teknologi, data, dan kearifan lokal,” tegas Dr. Tappil Rambe.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan Desa Sidua-dua dapat menjadi contoh desa tangguh bencana yang memanfaatkan teknologi spasial secara inklusif dan berkelanjutan.(m19)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.