Thailand-Kamboja Panas, Polisi Lepas Gas Air Mata dan Peluru Karet

1 hour ago 2
CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

18 September 2025 06:05

Ketegangan kembali meningkat di perbatasan Thailand–Kamboja setelah polisi Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga sipil Kamboja pada Rabu (17/9/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Ketegangan kembali meningkat di perbatasan Thailand–Kamboja setelah polisi Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga sipil Kamboja pada Rabu (17/9/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Ketegangan kembali meningkat di perbatasan Thailand–Kamboja setelah polisi Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga sipil Kamboja pada Rabu (17/9/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Insiden ini menandai eskalasi paling serius sejak kedua negara mengumumkan gencatan senjata pada Juli lalu untuk mengakhiri konflik lima hari yang menewaskan puluhan orang. (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Ketegangan kembali meningkat di perbatasan Thailand–Kamboja setelah polisi Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga sipil Kamboja pada Rabu (17/9/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Bentrokan berlangsung di permukiman perbatasan yang diperebutkan kedua negara. Thailand mengklaim wilayah tersebut termasuk desa Ban Nong Ya Kaew di Provinsi Sa Kaeo, sementara Kamboja menyebutnya sebagai bagian dari desa Prey Chan di Provinsi Bantheay Meanchey.  (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Ketegangan kembali meningkat di perbatasan Thailand–Kamboja setelah polisi Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga sipil Kamboja pada Rabu (17/9/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Ketegangan di lokasi ini telah meningkat sejak otoritas Thailand memasang pagar kawat berduri bulan lalu. Aksi itu memicu gelombang protes berhari-hari dari warga sipil di kedua sisi perbatasan. (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Ketegangan kembali meningkat di perbatasan Thailand–Kamboja setelah polisi Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga sipil Kamboja pada Rabu (17/9/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Menurut pihak berwenang Kamboja, sedikitnya 23 warga sipil mereka terluka akibat tembakan aparat Thailand. Militer Thailand mengonfirmasi adanya korban luka di pihak mereka, meski tidak merinci jumlahnya. (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Ketegangan kembali meningkat di perbatasan Thailand–Kamboja setelah polisi Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga sipil Kamboja pada Rabu (17/9/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung lebih dari satu abad, sejak garis batas pertama kali dipetakan oleh Prancis pada 1907 ketika Kamboja masih menjadi koloni. Pada Juli lalu, konflik memanas hingga menewaskan sedikitnya 48 orang dan memaksa ratusan ribu penduduk mengungsi sementara. Pertempuran berhenti setelah gencatan senjata ditengahi di Malaysia pada 28 Juli. (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Ketegangan kembali meningkat di perbatasan Thailand–Kamboja setelah polisi Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga sipil Kamboja pada Rabu (17/9/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)

Menteri Informasi Kamboja, Neth Pheaktra, menuduh aparat Thailand melanggar batas wilayah dan menggunakan “gas air mata, peluru karet, serta alat penimbul suara bising” terhadap warga sipil. Sebaliknya, militer Thailand menyebut penggunaan kekuatan itu sebagai respons atas provokasi sekitar 200 pengunjuk rasa Kamboja yang melemparkan batu, tongkat, dan menembakkan ketapel ke arah pejabat Thailand. (Tangkapan Layar Video Reuters/AKP)


Read Entire Article
Berita Kasus| | | |