
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
AEKKANOPAN (Waspada): Pengadaan barang berjudul Perpustakaan Digital yang dibeli dari anggaran Dana Desa tahun 2022 dan 2023 oleh 63 Kepala Desa di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) dengan biaya Rp25 juta semakin mengundang tanya.
Dugaan bermasalahnya proyek Perpustakaan Digital Desa yang menyedot Dana Desa hingga Rp1,5 miliar ini dikuatkan dengan sikap dari Ilyas Tanjung, Kepala Desa Ujung Padang Kecamatan Aek Natas yang memilih kabur saat dikonfirmasi, Kamis (3/7).
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Padahal sebelumnya masih merespon cepat pesan WhatsApp saat disapa, “Salam ketua”, yang langsung dijawab dan bertanya, “Salam kembali pak, maaf ini siapa,” akan tetapi saat waspada.id memperkenalkan diri seketika Kades Ujung Padang ini menghilang.
Serangkaian konfirmasi terkait Perpustakaan Digital Desa Ujung Padang yang dibelanjakan pada tahun 2022 dengan biaya sebesar Rp25 juta, bahkan ketika berulang kali ditelepon, Kades ini tidak merespon.
Hal senada juga dilakukan oleh Kepala Desa Labuhan Haji Kecamatan Kualuh Hulu, Supriadi, yang memilih diam dan tidak memberi respon saat coba dimintai keterangan, Kamis (3/7) terkait perpustakaan digital di desanya yang diadakan tahun 2022 dengan biaya yang sama dengan desa lainnya, kendati pesan dan telepon tersambung dengan baik.
Sebelumnya, Kepala Desa Parpaudangan, Agus Salim Siagian, kendati mengakui memiliki dokumen belanja lengkap namun enggan menyebut identitas penyedia barang dan mengatakan belum pernah membuka perpustakaan digital desanya yang telah ia beli dengan dana desa pada tahun 2023.
“Lupa saya bang siapa penyedianya, semua ada di dokumen yang dipegang sekretaris desa dan tak pernah saya membukanya, Sekdes yang faham itu,” ujar Agus pada, Rabu (2/7).
Berbanding terbalik dengan Desa Kanopan Ulu, saat itu Arifin Naibaho selaku Sekdes mengatakan, “Yang bisa membukanya hanya kepala desa, karena passwordnya Kades yang tau,” ujarnya, Rabu (3/7) dan mengakui jika Perpustakaan Digital Desa belum pernah digunakan pasca diadakan tahun 2022.
Aksi mogok komentar ini juga menular pada Tenaga Ahli Pendamping Desa Kabupaten Labura, Dasril Lumban Tobing, dimana saat konfirmasi sebelumnya, Rabu (2/7), Dasril mengatakan, ” Saya belum lihat bang, nanti saya tanya pendamping saya di desa bang,” ujarnya meyakinkan.
Namun, saat dikonfirmasi ulang pada Kamis (3/7) apakah telah memperoleh laporan dari pendamping desa tentang perpustakaan digital, Dasril Lumban Tobing belum memberikan jawaban apapun kendati pesan terlihat centang biru di nomor WhatsAppnya. (Cim)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.