Startup Rilis Produk Curang Ujian, Saingannya Bikin Cara Buat Tangkap

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu, startup bernama Cluely viral karena menawarkan layanan untuk mencurangi wawancara kerja dan ujian sekolah. Kini, startup lain mengklaim punya teknologi untuk mendeteksi orang yang curang menggunakan layanan Cluely.

Cluely membuat heboh internet karena produk jendela di dalam browser yang diklaim tak bisa dideteksi dan bisa digunakan untuk curang secara online. Pendiri Cluely yang drop-out dari Columbia University sesumbar produknya bisa digunakan untuk curang wawancara kerja, ujian kuliah, hingga kencan online.

Ambisi Cluely tersebut telah didukung oleh modal investor senilai US$ 5,3 juta (Rp 89,33 miliar).

Kini, sejumlah startup mengklaim bahwa mereka bisa mendeteksi orang yang menggunakan program curang yang disediakan Cluely. Perusahaan bernama Validia meluncurkan produk gratis bernama Truely. Software ini akan memberikan peringatan jika seseorang menggunakan Cluely.

Protracroo, perusahaan lainnya, juga mengklaim mereka bisa mendeteksi pengguna Cluely. "Saat Proctaroo digunakan, kita bisa melihat aplikasi yang berjalan dan disembunyikan di latar belakang, termasuk Cluely," kata CEO Adrian Aamodt kepada TechCrunch.

Pendiri Cluely, Lee Chungin yang dipanggil Roy, menyatakan perangkat anti-curang milik para startup tersebut tak ada gunanya. Ia menyamakan mereka dengan perangkat anti curang di industri video game. Cluely juga sedang mengembangkan perangkat keras yang membuat software jadi usang.

"Bisa kacamata pintar, layar kaca transparan, kalung perekam, hingga chip di otak, kami belum tahu," kata Lee.

Kecerdasan buatan

Lee sukses menggalang pendanaan dalam ronde pendanaan tahap seed dari Abstract Ventures dan Susa Ventures.

Nama Lee mulai populer setelah ia bercerita soal nasibnya di Columbia University. Lee diskors karena membuat perangkat untuk mencurangi proses wawancara kerja calon programmer perangkat lunak.

Lee dan rekan menamakan program tersebut Interview Coder, yang kini menjadi bagian dari Cluely. Cluely sendiri menawarkan layanan "curang" yang lebih luas, termasuk untuk ujian, pertemuan sales, hingga wawancara kerja menggunakan jendela di dalam browser komputer yang tidak bisa dilihat oleh orang di seberang sambungan internet.

Cluely juga merilis video peluncuran yang berisi aksi Lee menggunakan asisten AI tersembunyi untuk berbohong kepada seorang perempuan soal usia dan pengetahuannya soal karya seni saat berkencan di sebuah restoran mewah.

Kepada TechCrunch, Lee mengklaim pendapatan dari perangkat curang menggunakan AI bakal melampaui US$ 3 juta (Rp 50,5 miliar) pada bulan ini.

Lee mendirikan Cluely bersama Neel Shanmugam, yang sama-sama pernah kuliah di Columbia. Keduanya telah DO dari Columbia.

Menurut Lee, ia bisa mendapatkan posisi magang di Amazon dengan menggunakan perangkat curang AI. Amazon menolak berkomentar atas klaim Lee.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Raup Cuan Trading Forex & Komoditas Saat Trump "Guncang" Pasar

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |