Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai kembali bergerak setelah sempat terhenti karena sudah terkena trading halt sebesar 8%. IHSG ambruk setelah libur panjang Lebaran 2025 dan terbebani sentimen negatif dari kebijakan tarif baru Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Pada perdagangan Selasa (8/4/2025) pukul 09:52 WIB, IHSG memangkas koreksinya yakni turun 7,70% ke posisi 6.008. IHSG sempat ambruk 9,19% di awal sesi I hari ini dan langsung terkena trading halt.
Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah lebih dari Rp 6,7 triliun dengan volume transaksi mencapai 8,5 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 370.096 kali.
Adapun ketentuan trading halt berubah menjadi 8% per hari ini, dari sebelumnya sebesar 5%. Meski ketentuannya berubah, tetapi durasi waktunya tetap 30 menit.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penyesuaian beberapa ketentuan mekanisme perdagangan pasar saham mulai hari ini, dengan alasan untuk melindungi investor.
Penyesuaian ini salah satunya yakni trading halt, di mana kebijakan ini tetap dilakukan selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 8%, trading halt berikutnya selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 15%.
Sementara trading suspend dilakukan apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 20%, dengan ketentuan sampai akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi perdagangan setelah mendapat persetujuan atau perintah OJK.
Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aditya Jayaantara mengatakan penyesuaian kebijakan trading halt bukan hanya merespons terhadap dampak dari tarif Trump. Akan tetapi juga berkaca pada praktik di berbagai negara, sekaligus memberikan perlindungan bagi investor dan menjaga kestabilan pasar.
"Dengan kebijakan ini kami ingin memastikan proses harga tetap wajar rasional yg penting investor merasa terlindungi namun tetap bertanggung jawab," katanya dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (8/4/2025).
Sebagai catatan, pasar global sudah jatuh berguguran sejak Kamis pekan lalu setelah Presiden Trump mengumumkan kebijakan tarifnya. Di saat pasar dunia hancur lebur, IHSG dan rupiah tidak bergerak karena masih libur panjang. Artinya, dampak kebijakan Trump dan kepanikan investor baru akan diserap IHSG, rupiah hingga SBN pada hari ini.
Ketika IHSG baru dibuka setelah libur panjang dan ambruk, bursa saham global terutama di Asia mulai kembali bangkit, setelah pada pekan lalu juga merana karena terdampak dari kebijakan tarif baru Trump.
(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini: