Senjata Makan Tuan, Harta Karun RI Ini Buat Trump dan AS Ketar Ketir

4 days ago 10

Jakarta,CNBC Indonesia - Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyasar banyak sektor, terutama pertanian. Produk pertania Indonesia seperti kakao dan olahannya juga tak luput dari sasaran. Padahal, AS sangat bergantung pada produk olahan kakao asal Indonesia.

Indonesia bukan eksportir kakao terbesar dunia tetapi punya posisi unik di rantai pasok cokelat olahan global. Bukan bijinya yang paling mendominasi, olahan kakao Indonesia terutama pasta kakao dan mentega kakao (cocoa butter) yang selama ini jadi bahan baku penting industri makanan dan minuman di dunia,termasuk Amerika Serikat (AS).

Indonesian Trade Promotion Center in Chicago (ITPC) Kementerian Perdagangan menunjukkan jumlah impor produk cocoa butter di Amerika Serikat dari negara lain pada 2022 sebesar US$530 juta. Jumlah Impor produk Cocoa Butter di Amerika Serikat dari Indonesia sebesar US$219Juta. Pangsa pasar Indonesia di Amerika Serikat sebesar 29.5%.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, ekspor produk olahan kakao RI ke AS tetap mengalir stabil, bahkan sempat melonjak drastis pada 2024.

Nilai ekspor mentega kakao Indonesia ke AS mencapai US$391,96 juta pada 2024, melesat dari US$152,9 juta di 2023. Nilai ini jauh melampaui ekspor biji kakaonya yang hanya mencapai US$392 pada tahun yang sama mengindikasikan bahwa pasar AS memang lebih mengandalkan Indonesia untuk produk setengah jadi ketimbang bahan mentahnya.

Ekspor pasta kakao juga terus menjadi penopang penting. Sepanjang 2024, nilai ekspor produk kode HS 18032000 (cocoa paste wholly or partly defatted) tercatat US$8,61 juta, menyusul puncaknya pada 2022 sebesar US$23,83 juta.

Laporan dari Observatory of Economic Complexity (OEC) menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari empat negara utama pemasok cocoa paste dan cocoa butter ke AS bersama Belanda, Pantai Gading, dan Ghana.

Industri cokelat di AS sangat tergantung pada bahan baku dari luar negeri, dan membangun substitusi pasokan dari dalam negeri bukan hal yang instan.

Pasokan dari Indonesia bukan hanya soal kuantitas, tapi juga soal efisiensi biaya dan konsistensi pasokan. Industri seperti Hershey's dan Mars memerlukan pasokan dalam jumlah besar dan konsisten untuk menjaga kapasitas produksinya sesuatu yang selama ini didukung oleh jalur distribusi yang salah satunya berasal dari Sumatera dan Sulawesi.

Buah kakao. (Dok. Pexels)Foto: Buah kakao. (Dok. Pexels)
Buah kakao. (Dok. Pexels)

Dengan ancaman tarif resiprokal, Indonesia perlu bersiap. Namun, pemerintah juga bisa menggunakan komoditas ini sebagai kartu tawar strategis dalam diplomasi dagang. Apalagi, ekspor cokelat RI ke AS tergolong produk bernilai tambah, bukan sekadar raw material.

Bila negosiasi dagang antara RI dan AS berlangsung, sektor kakao bisa jadi sektor "win-win" yang penting, Indonesia butuh pasar, AS butuh pasokan. Retorika Trump soal "tarif balasan" mungkin terdengar garang, tapi sarapan tanpa selai cokelat? Bisa-bisa jadi bahan kampanye oposisi.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |