Sejumlah Wisata Di Bireuen Tak Berkembang, Disporapar: Dikelola Pribadi Dan Tak Profesional

2 days ago 8
Aceh

 Dikelola Pribadi Dan Tak Profesional Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Bireuen, Al Muttaqin, saat diwawancarai usai pembukaan pelatihan videografi, Jumat (4/7). Waspada/Fauzan

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

BIREUEN (Waspada) : Sejumlah objek wisata di Kabupaten Bireuen belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Salah satu penyebab utamanya adalah karena objek-objek tersebut dimiliki secara pribadi dan belum dikelola secara profesional oleh pemiliknya, bukan oleh Pemerintah Daerah.

“Semua tempat wisata itu milik pribadi. Kenapa saya selalu menonjolkan wisata Pantai Jangka? Karena tempat itu dikelola dengan baik. Harga parkir untuk roda dua maupun roda empat tidak memberatkan pengunjung dan tidak pernah berubah-ubah. Makanan pun harganya terjangkau, tidak ada yang memalak,” ungkap Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Bireuen, Al Muttaqin, usai membuka pelatihan videografi di Aula Hotel Fajar, Jumat (4/7).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Al Muttaqin menekankan bahwa pembangunan destinasi wisata memerlukan dukungan penuh dari masyarakat Gampong setempat. Menurutnya, perbedaan pendapat pasti terjadi, bahkan dalam satu rumah sekalipun, apalagi dalam komunitas yang lebih besar.

“Contohnya Wisata Gampong Geulanggang Gampong. Tempat itu milik desa, bukan milik pribadi, dan mereka mengelolanya dengan sangat baik. Yang penting sekarang adalah cara berpikir kita. Jika tempat wisata dikelola dengan baik, maka akan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Yang paling penting, jangan sampai pengelolaannya memberatkan pengunjung,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Al Muttaqin juga menjelaskan bahwa pelatihan videografi yang digelar Disporapar bertujuan untuk membekali pemuda-pemudi Bireuen dengan keterampilan teknis sekaligus etika dalam membuat konten video.

“Bukan hanya tentang teknik mengambil video, tapi juga etika. Misalnya, tidak boleh merekam orang yang sedang mandi di pantai dalam keadaan tidak menutup aurat, lalu disebarluaskan di media sosial. Itu tidak dibenarkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pelatihan ini merupakan bagian dari program strategis Disporapar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif lokal, membuka peluang kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pelatihan ini diharapkan bisa mengasah kreativitas generasi muda dan menjadi jalan pembuka bagi mereka dalam menciptakan lapangan kerja,” pungkasnya.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |