Jakarta, CNBC Indonesia - Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) menyatakan siap memulai pengumpulan tarif baru dari 86 negara mitra dagang pada Rabu (9/4/2025) dini hari pukul 12:01 ET (11:01 WIB). Langkah ini menandai tahap penting dari kebijakan proteksionis Presiden AS Trump, yang dikenal keras terhadap defisit perdagangan dan praktik yang ia nilai tidak adil bagi produsen dalam negeri.
Dari daftar negara yang akan dikenakan tarif, China menjadi target utama dengan bea masuk mencapai 104%, angka yang mengejutkan pasar dan pelaku industri global.
Negara-negara lain seperti Indonesia, India, Filipina, dan beberapa anggota Uni Eropa juga akan terkena tarif bervariasi, mulai dari 17% hingga 50%.
Meskipun Trump mengatakan pemerintahnya terbuka untuk negosiasi, para pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa tidak ada pengecualian atau penangguhan tarif sebelum batas waktu berlaku.
"Presiden sudah sangat jelas bahwa dalam waktu dekat tidak akan ada pengecualian atau dispensasi," ujar Jamieson Greer, Kepala Perunding Dagang AS, dalam sidang di Kongres, dilansir CNBC International.
Sementara itu, Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat saat ini menghasilkan pendapatan sebesar US$2 miliar per hari dari tarif impor yang diberlakukan terhadap puluhan negara. Pernyataan ini disampaikan tanpa rincian spesifik dalam sebuah acara penandatanganan perintah eksekutif di Gedung Putih.
"Kami menerima US$2 miliar per hari. Itu uang langsung masuk ke kas negara dari tarif," ujar Trump di hadapan para jurnalis dan pejabat tinggi pemerintahannya, sebagaimana dilansir Reuters. "Kami sangat sukses. Kami menang."
Namun, data dari Departemen Keuangan AS menunjukkan angka yang jauh lebih rendah. Dalam laporan harian mengenai pemasukan dan pengeluaran pada akun operasional utama pemerintah federal, tercatat bahwa pendapatan dari kategori "Bea Cukai dan Pajak Tertentu" rata-rata hanya mencapai sekitar US$200 juta per hari selama bulan berjalan.
Bahkan, sepanjang Februari-bulan penuh terakhir dengan data yang tersedia-pemerintah AS hanya mengumpulkan sekitar US$7,25 miliar dari bea masuk.
Meskipun demikian, Trump tetap optimistis dan menyebut bahwa tarif tersebut merupakan strategi negosiasi dagang yang berhasil. Ia juga menekankan pendekatan yang disebutnya sebagai "kesepakatan khusus."
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Vietnam Akan Hapus Seluruh Tarif Barang Dari AS
Next Article 'Teror' Tarif Trump Tak Cuma Ancam China, RI Cs di Ujung Tanduk