Rupiah Koreksi Tipis, Dolar AS Jadi Rp16.415

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — Nilai tukar rupiah kembali tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan terakhir pekan ini karena pada Jumat (5/9/2025), merupakan hari libur nasional untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Melansir dari Refinitiv, pada perdagangan hari ini, Kamis (4/9/2025), mata uang garuda ditutup melemah tipis 0,03% di posisi Rp16.415 terhadap dolar AS. Secara intraday rupiah sempat tertekan hingga menyentuh level Rp16.455/US$. Secara kumulatif dalam sepekan, rupiah tercatat mengalami pelemahan sebesar 0,42%.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB sedang berada di zona penguatan dengan kenaikan sebesar 0,13% di level 98,27.

Pelemahan terjadi seiring pergerakan dolar yang relatif menguat di pasar global.

Indeks Dolar AS bertahan karena investor menunggu data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat besok. Data tersebut dipandang krusial karena menjadi penentu arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) ke depan.

Sejumlah indikator tenaga kerja sudah menunjukkan pelemahan. Laporan terbaru memperlihatkan jumlah lowongan kerja di AS anjlok ke level terendah dalam 10 bulan terakhir, meski tingkat PHK masih relatif rendah. Kondisi ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Berdasarkan CME FedWatch, pelaku pasar kini memperkirakan 97% kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan September 2025, naik dari 89% sepekan sebelumnya. Bahkan, pasar memperkirakan total pemangkasan bisa mencapai 139 basis poin hingga akhir tahun depan.

Namun, alih-alih menekan dolar, prospek pelonggaran moneter The Fed justru membuat pelaku pasar cenderung wait and see. Ketidakpastian menjelang rilis data payrolls AS membuat investor menahan diri sehingga dolar tetap bertahan di level kuat.

Situasi inilah yang membuat rupiah kembali berada dalam tekanan hari ini. Dengan dolar masih stabil di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, investor asing memilih menunggu kejelasan arah kebijakan moneter AS, sehingga menekan aliran dana ke aset berisiko termasuk rupiah.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Dolar AS Terpuruk, Rupiah Melaju ke Level Terkuat Dalam Dua Pekan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |