Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan kondisi industri air minum dalam kemasan (AMDK) cukup baik, di mana industri ini turut membuat neraca perdagangan industri ini mencatatkan surplus.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderala (Dirjen) Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengungkapkan produsen AMDK telah mengekspor produknya dengan nilai mencapai US$ 16,85 juta untuk periode Januari hingga Agustus 2025. Sedangkan neraca perdagangan industri AMDK pada 2024 mencapai US$ 19,46 juta.
"Neraca perdagangan industri AMDK cukup bagus juga, kita surplus US$ 19,46 juta. Impor kita tidak banyak, tapi ekspor cukup signifikan," kata Putu saat memberikan paparannya dalam rapat kerja (raker) Bersama Komisi VII DPR dan perusahaan AMDK, Senin (10/11/2025).
Untuk impor, dari Januari sampai Agustus 2025 angkanya US$ 4,136 juta atau sekitar Rp 68 miliar. Sedangkan, untuk jumlah utilisasi industri AMDK mencapai 71,62% pada 2024, dengan kapasitas total mencapai 47 miliar liter per tahun. Berikutnya, industri AMDK di Indonesia memiliki 707 pabrik, di mana 54% paling banyak di Pulau Jawa.
Foto: Pekerja mengisi air isi ulang galon di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Pekerja mengisi air isi ulang galon di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
"Jadi kapasitas itu 47 miliar liter per tahun, utilisasi di industri ini cukup bagus yakni di 71,62%," lanjut Putu.
Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan masyarakat terhadap produk air minum kemasan terus mengalami peningkatan. Tidak hanya karena alasan praktis, tetapi juga karena meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gaya hidup sehat.
Tren gaya hidup sehat yang semakin mengakar di kalangan masyarakat menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan industri air minum kemasan. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya asupan air bersih dan higienis setiap hari, sehingga permintaan terhadap produk AMDK terus meningkat.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seperti Johor-Singapura, Bos Kawasan Industri Minta Ini ke Pemerintah

2 hours ago
2

















































