Resep Final Chelsea

10 hours ago 5
Olahraga

Resep Final Chelsea

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

NEW JERSEY (Waspada): Manajer Enzo Maresca mengungkapkan resep sukses Chelsea mengalahkan Fluminense dengan skor 2-0 pada laga semifinal Piala Dunia Antar Klub 2025.

Dalam laga di venue netral MetLife Stadium, New Jersey, Amerika Serikat, Selasa (Rabu WIB) itu, Chelsea mampu mendominasi permainan dan serangan. London Blues menang meyakinkan berkat dwigol striker anyarnya, Joao Pedro.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Kami memulai dengan satu cara, mereka sedikit berubah, tapi kami langsung beradaptasi. Para pemain menghadapi semua kondisi dengan cara yang brilian,” ucap Maresca melalui DAZN, Rabu (9/7).

“Di beberapa momen, kami mampu mempertahankan tempo tinggi. Tidak mungkin mempertahankannya selama 95 menit karena cuaca, namun pemain mengatasinya dengan cara fantastis,” puji pelatih asal Italia tersebut.

Si Biru mencatatkan 54 persen penguasaan bola dibanding 46 persen milik Fluzao. Chelsea melepas 17 tembakan dan lima mengarah ke gawang klub Brasil itu. Sedangkan Fluminense hanya bisa membikin tiga tembakan ke arah gawang dari 12 percobaan.

“Ini pencapaian yang hebat, musim fantastis. Finis empat besar Liga Premier, juara Conference League dan kini lolos ke final. Kami sangat bahagia,” klaim Maresca.

Bomber anyar Joao Pedro menjadi bintang lapangan setelah mencetak dua gol dalam debutnya sebagai starter The Blues. Chelsea selanjutnya menghadapi pemenang semifinal antara Paris Saint-Germain kontra Real Madrid pada final di stadion yang sama, 13 Juli mendatang.

“Keduanya tim papan atas. Yang satu menjuarai Liga Champions musim ini dan yang lainnya musim lalu. Mereka tim-tim yang hebat, tapi kami bangga dan senang bisa sampai di sini,” tegas Maresca.

Chelsea langsung tancap gas sejak awal laga dengan intensitas tinggi. Peluang pertama datang dari bek kiri Marc Cucurella yang nyaris mencetak gol lewat sundulan, tapi kiper Fabio sigap menyelamatkan gawangnya.

Tekanan London Blues berlanjut saat Tosin Adarabioyo menyambut bola mati kiriman Enzo Fernandez. Sundulan kerasnya meleset tipis di sisi gawang dan membuat bangku cadangan Blues sempat menahan napas kecewa.

 Gol pertama akhirnya tercipta lewat aksi Joao Pedro menit 18. Mantan penyerang Fluminense dan Brighton itu menyambar bola liar dari luar kotak penalti dan menembaknya ke pojok atas yang tak bisa dijangkau Fabio.

 Fluminense mencoba membalas dan sempat mendapatkan peluang melalui Hercules yang lolos ke kotak penalti. Namun sepakannya disapu Cucurella sebelum melewati garis gawang Biru.

 Fluminense mendapat hadiah penalti karena dugaan handball Trevoh Chalobah. Hanya saja wasit kemudian membatalkan keputusannya setelah melihat tayangan ulang VAR.

 Selepas turun minum, Chelsea tetap tampil agresif dengan serangkaian ancaman yang merepotkan pertahanan Fluminense.

 Cucurella mendapat peluang emas setelah menerima umpan pendek dari kapten Fernandez. Namun penyelesaiannya tak sempurna, sehingga bola meleset di sisi kanan gawang Fluminense.

 Gol kedua Chelsea akhirnya hadir menit 56 melalui Joao Pedro. Serangan balik cepat dituntaskan Pedro dengan tembakan yang membentur tiang sebelum bersarang ke dalam gawang lawan.

 Skor 2-0 membuat Chelsea makin percaya diri dalam mendikte pertandingan. Namun hingga bubaran pertandingan, kedudukan tetap tak berubah.

 Pelatih Fluminense Renato Gaucho Portaluppi menyesalkan keputusan wasit yang menganulir hadiah penalti bagi timnya. “Jika kami mendapat penalti itu, kami pasti mencetak gol, sehingga ceritanya akan berbeda,” dalih Renato.

 Dia pun menggambarkan Thiago Silva dan kawan-kawan bak anak itik buruk rupa pada gelaran turnamen di Negeri Paman Sam tersebut.

“Ini Piala Dunia Antarklub yang luar biasa. Tidak ada gunanya meratapi sesuatu yang sudah lewat,” sindir Renato.

“Kami ingin lolos ke final demi para pendukung kami. Kini kami pulang dengan kepala tegak dan kembali ke realitas kami dengan lebih kuat dari sebelumnya,” tambahnya.

“Kami sudah sangat dekat. Kami mencapai semifinal dengan impian melaju ke final. Kami berjuang keras untuk sampai di sini,” timpal striker John Arias.

“Dari lubuk hati saya yang terdalam, saya meminta maaf kepada para penggemar. Seperti yang selalu saya katakan, saya berusaha memberikan segalanya, saya memberikan hidup saya untuk seragam ini,” tegas Arias. (m08/dazn/fifa)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |