Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu produsen pupuk urea dan NPK terbesar di Indonesia sekaligus di Asia Tenggara. Pupuk Kaltim menjadi perusahaan pionir pupuk Tanah Air yang kuat dengan segala tantangan dan karya bermutu. Perusahaan juga terus menunjukkan komitmen besar dalam ekonomi berkelanjutan.
Komitmen ini diperkuat dengan langkah Pupuk Kaltim, salah satunya telah mencanangkan Roadmap Enviromental, Social, dan Governance (ESG) dengan target kontribusi dekarbonisasi sebesar 32% pada tahun 2030. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Pupuk Kaltim mampu tumbuh dengan semangat ramah terhadap lingkungan dan berkontribusi terhadap masa depan yang lebih baik
Komitmen besar Pupuk Kaltim tidak bisa dilepaskan dari kepemimpinan Budi Wahju Soesilo sebagai Direktur Utama. Komitmen besar Budi dalam mengembangkan perusahaan yang berkelanjutan sudah dianugerahi Green Leadership dalam Anugerah Lingkungan PROPER 2024 pada Senin (24/2/2025) di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta
Penghargaan Public Disclosure Program for Environmental Compliance (PROPER) merupakan ajang apresiasi bagi perusahaan serta pemimpin perusahaan yang berkomitmen terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan tanggung jawab lingkungan.
Pupuk Kaltim secara konsisten terus mendukung pencapaian beragam tujuan keberlanjutan baik pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dan menjadi pelopor transformasi hijau di industri pupuk dan petrokimia Tanah Air.
Pada aspek ekonomi, selain konsisten mendistribusiken perolehan ekonomi, Pupuk Kaltim mendistribusikan pupuk bersubsidi dengan tepat sasaran berkat dukungan proses digitalisasi yang diterapkan.
Pada aspek lingkungan Pupuk Kaltim menerapkan manajemen energi, emisi prinsip 3 R dengan konsisten, selain program-program konservasi flora maupun fauna endemik.
Foto: Pupuk Kaltim
Program lingkungan hijau Pupuk Kaltim
Sementara pada aspek sosial, Pupuk Kaltim menjalankan beragam program pemberdayaan melebihi ketentuan perundangan.
Pupuk Kaltim memasuki babak baru pada 2023 dengan menjadi pelopor transformasi hijau di industri pupuk dan petrokimia.
Inisiatif Pupuk Kaltim terhadap penerapan ESG melalui transformasi hijau juga menunjukkan komitmen kuat Perusahaan dalam menopang produktivitas pertanian dan ketahanan pangan bangsa.
Foto: Dok Pupuk Kaltim
Pupuk Kaltim Garap Proyek Clean Ammonia Bernilai Rp 60,2 Triliun
Komitmen ini diperkuat dengan langkah Pupuk Kaltim, salah satunya telah mencanangkan Roadmap ESG dengan target kontribusi dekarbonisasi sebesar 32% pada tahun 2030.
Pupuk Kaltim mencatat realisasi produksi pupuk mencapai 952 ribu ton hingga Februari 2025, dengan rincian 516 ribu pupuk urea, 39 ribu pupuk NPK, dan 396 ribu pupuk amonia.
Sementara untuk yang tersalurkan tercatat 191 ribu ton pupuk, dengan rincian pupuk urea 117 ribu ton, NPK Phonska 37 ribu ton, dan NPK Formula khusus 7.240 ton. Jika di rata-rata maka pupuk urea sebesar 10,3% dari alokasi tahunan, NPK Phonska sebesar 10% dan NPK Formula sebesar 5%.
Untuk khusus pupuk yang bersubsidi, Pupuk Kaltim mendapat jatah 1,1 juta ton untuk pupuk urea, NPK Phonska ada 370 ribu ton, dan NPK Formula Khusus ada sekitar 147 ribu ton.
Foto: dok Pupuk Kaltim
Pupuk Kaltim
Pada tahun ini Pupuk Kaltim menargetkan produksi pupuk 2025 sebesar 6,4 juta ton pupuk. Dengan pembagian 3,4 juta ton untuk pupuk urea, NPK sebanyak 285 ribu ton, dan amonia sebanyak 2,7 juta ton.
Selain itu pada awal tahun ini, Pupuk Kaltim memperkuat sinergi dengan PT Pertamina (Persero) melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) untuk periode 2022-2028 untuk menjamin ketersediaan pasokan gas sebagai bahan baku utama dalam produksi pupuk, yang esensial bagi ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo menekankan bahwa pasokan gas adalah faktor krusial bagi operasional pabrik. Hal ini dikarenakan pasokan gas adalah bahan baku penting dalam operasional pabrik Pupuk Kaltim untuk memastikan kelangsungan produksi yang mendukung produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional.
Oleh karena itu, penandatanganan PJBG, merupakan salah satu langkah strategis untuk menjamin ketersediaan pupuk bagi petani di Indonesia dan mendukung kebijakan pemerintah di sektor energi dan industri.
Keberlanjutan industri pupuk sangat bergantung pada sinergi antara sektor hulu dan hilir dalam rantai pasokan energi nasional, yang harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Pupuk Kaltim bertekad untuk terus meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam proses produksinya, guna mendukung upaya pemerintah mencapai swasembada pangan dan ketahanan energi yang berkelanjutan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)