Jakarta, CNBC Indonesia - Berinvestasi tidak selalu membutuhkan modal besar. Bahkan dengan yang relatif kecil, seseorang sudah bisa mulai berinvestasi. Banyak kripto dengan harga terjangkau yang dapat diakses oleh investor pemula dengan anggaran terbatas karena dapat memilikinya dengan sistem fractional.
Investasi kripto memiliki potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga disertai dengan risiko besar. Salah satu keunggulan utama investasi kripto adalah potensi pertumbuhan nilai yang cepat, terutama pada aset seperti Bitcoin dan Ethereum yang telah mengalami lonjakan harga signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, kripto menawarkan transaksi yang cepat dan mudah, serta akses global tanpa batas, memungkinkan siapa saja untuk berinvestasi tanpa perlu perantara.
Secara performa, koin-koin besar seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, Chainlink, dan lainnya cenderung menunjukkan tajinya dan berada di zona positif secara tahunan. Khususnya pada 2020, 2021, 2023, dan 2024.
Dilansir dari CoinMarketCap, dalam tujuh hari terakhir, keempat koin tersebut mengalami kenaikan signifikan. Hal ini dapat memberikan profit atau cuan bagi investor yang memilikinya.
Dalam sepekan terakhir, Bitcoin melesat 7,45%, Ethereum menanjak 12,28%, Solana mengalami apresiasi 6,84%, dan Chainlink terbang 13,8%.
Maka dari itu, apabila investor memiliki dana US$1.000 atau sekitar Rp16,8 juta dan dilakukan porsi pembagian 40% untuk Bitcoin, 30% untuk Ethereum, 15% untuk Solana, 10% untuk Chainlink, dan 5% untuk stablecoin (USDT atau USDC), maka investor tersebut akan mendapat profit sekitar US$90,7 atau Rp1,52 juta dalam satu minggu saja.
Kenaikan kripto-kripto tersebut tentu didorong oleh kabar baik.
Salah satunya yakni besarnya dana yang masuk ke ETF Bitcoin Spot dalam tujuh hari terakhir.
Berdasarkan data dari Farside Investors, arus masuk ke ETF Bitcoin Spot tercatat sebesar US$3,76 miliar dengan arus masuk terbesar terjadi pada 22 April 2025 yakni sebesar US$936,5 juta.
Foto: Bitcoin Spot ETF Total Cumulative Flow (US$ million)
Sumber: Farside Investors
Sementara data terakhir pada 28 April 2025, terpantau inflow ke ETF Bitcoin Spot sebesar US$591,2 juta.
Performa yang kuat ini sangat didorong oleh IBIT milik BlackRock, yang menunjukkan inflow hampir satu miliar dolar dalam satu hari, memamerkan posisi dominannya. Sementara beberapa dana, termasuk ARKB, FBTC, dan GBTC, mengalami arus keluar, gambaran keseluruhan menunjukkan minat investor yang kuat dan berkelanjutan untuk mendapatkan eksposur Bitcoin melalui instrumen keuangan yang diatur ini.
Arus masuk ETF Bitcoin yang sedang berlangsung ini merupakan faktor penting yang membentuk tren pasar kripto saat ini dan menandakan adopsi yang semakin meningkat.
Foto: Bitcoin Spot ETF Cumulative Flow (US$ million)
Sumber: Farside Investors
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)