Pupuk Indonesia: Pilar Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan Pertanian

4 days ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pupuk Indonesia meraih lima penghargaan emas pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Kelima penghargaan ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dan mengurangi gas rumah kaca serta pemberdayaan masyarakat.

Penghargaan ini juga menjadi wujud komitmen dan kontribusi perusahaan dalam memastikan ketersediaan pangan berkelanjutan, serta memberikan sumbangan positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah operasional.

Lima PROPER Emas diraih PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Iskandar Muda, PT Petrokimia Gresik, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Dok Pupuk IndonesiaFoto: Dok Pupuk Indonesia
Dok Pupuk Indonesia

PT Pupuk Indonesia adalah salah satu produsen pupuk terbesar di Asia yang memproduksi dan memasarkan beragam jenis pupuk untuk kebutuhan pertanian serta berbagai produk petrokimia.

Produksi Pupuk Indonesia grup mencapai 11,65 juta ton pupuk dan 7,19 ton produk non-pupuk pada 2023. Perusahaan terus meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 14,6 juta ton pada 2024.

Pupuk Indonesia memiliki 10 anak perusahaan yakni PT Petrokimia Gresik (PKG), PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PSP), PT Rekayasa Industri (REKIND), PT Pupuk Indonesia Niaga (PIN), PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG), dan PT Pupuk Indonesia Utilitas (PIU).

Pupuk Indonesia menjadi salah satu pilar penting dalam upaya pemerintah mencapai swasembada dan ketahanan pangan.
Melalui program Pupuk Bersubsidi, Pupuk Indonesia menyediakan pupuk urea dan NPK untuk petani.

Pupuk bersubsidi tersebut diperuntukkan bagi sembilan komoditas pangan pokok dan strategis, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.

Program ketahanan lainnya adalah Mari Kita Majukan Usaha Rakyat yang diluncurkan pada 28 Agustus 2021. Program ini merupakan inisiatif Pupuk Indonesia sebagai upaya solusi pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

Sebagai upaya menjaga ketahanan pangan, Pupuk Indonesia juga terus memberdayakan petani melalui sejumlah program, salah satunya Program Makmur.
Program ini sudah menjangkau 152.802 petani hingga Oktober 2024 dengan luas lagan 394.198 ha.

Pupuk IndonesiaFoto: dok Pupuk Indonesia
Pupuk Indonesia

Program ini dicanangkan pada 2021 dan menggerakan berbagai aspek demi membantu petani dan budidaya pertanian. Di antaranya adalah Analisa tanah, pupuk, benih dan pestisida, melakukan pendampinagn agronmis serta meneydiakan teknologi. Program ini juga memberikan asuransi pertanian, modal kerja hingga membantu pemasaran hasil pertanian.

Pupuk Indonesia hadir sebagai sahabat petani yang tidak hanya menyediakan pupuk berkualitas tapi juga memberi pendampingan agar hasil panen melimpah.

Makmur melibatkan beberapa BUMN seperti ID Food, Himbara, BUMN asuransi dan lain sebagainya.

Langkah Hijau Pupuk Indonesia
Sejalan dengan arah dunia yang menuju berkelanjutan, Pupuk Indonesia juga terus mengembangkan produk hijau dalam jangka menengah hingga panjang. Salah satunya adalah proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia. Pengembangan proyek ini dilakukan melalui kerja sama dengan dua korporasi asal Jepang yaitu ITOCHU Corporation (ITOCHU) dan Toyo Engineering Corporation (TOYO).

Dalam jangka menengah 2030-2040, Pupuk Indonesia mulai mengembangkan blue ammonia. Dalam jangka Panjang 2040-2050, Pupuk Indonesia grup akan melakukan pengembangan pabrik baru green ammonia. Produksinya diharapkan sudah mencapai skala komersil dengan menggunakan sumber energi terbaru seperti pembangkit tenaga air atau hydro power dan geothermal

Laba Pupuk Indonesia juga terus bertumbuh.

Hingga Oktober 2024, laba bersih Pupuk Indonesia mencapai Rp 7,5 triliun. Angka ini melonjak 19% dari laba bersih Januari-Oktober 2023 yang sebesar Rp 6,3 triliun.

Bukti kinerja Pupuk Indonesia yang sangat positif dibuktikan Pupuk Indonesia berhasil masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 pada 2023.

1. Petrokimia Gresik
PT Petrokimia Gresik merupakan produsen pupuk terlengkap di Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk, non pupuk dan bahan kimia untuk solusi agroindustri di Indonesia.

Perusahaan juga berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat demi mendukung terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional dan kemajuan dunia pertanian.

Proyek Pembangunan Petrokimia Gresik awalnya Bernama Proyek Petrokimia Surabaya. Proyek ini diresmikan Presiden Soeharto pada 10 Juli 1972.

Pabrik Petrokimia Gresik saat ini mampu memproduksi 5 juta ton pupuk per tahun dan sebanyak 3,9 juta ton non-pupuk per tahun.
Di tengah upaya pemenuhan produksi, Petrokimia Gresik terus berkomitmen mengurangi dampak buruk perubahan iklim.

Selain itu, perusahaan juga mengembangkan ekonomi masyarakat melalui programCommunity Development(Comdev)Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi) yang ada di Desa Sumbersari, Kec. Sambeng, Kab. Lamongan, Jawa Timur.

Program ini berkembang menjadi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S).

Petrokimia Gresik telah melakukan pendampingan peternak sapi di Sumbersari sejak 2018. Program ini difokuskan pada peningkatan kapasitas pengelolaan ternak, penciptaan produk olahan limbah ternak, pengembangan usaha kelompok, serta penguatan manajemen kelompok. Kini terus berkembang menjadi pusat pembelajaran.

Program pemberdayaan masyarakat lainnya dari Petrokimia Gresik adalah program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG) di Desa Tawangargo, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa Timur.

Program TAMENG merupakan solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan Climate Smart Agriculture hingga bertransformasi menjadi pusat hortikultura yang modern dan ramah lingkungan.

Program TAMENGFoto: Petrokimia Gresik
Program TAMENG

Banyak terobosan ramah lingkungan yang dilakukan dalam program TAMENG i antaranya penggunaan solar cell untuk menghidupkan berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan), seperti pompa air, water drip, hingga rumah pengolahan limbah pertanian untuk memproduksi pupuk organik cair.

Perusahaan juga terus beiinovasi berdasarkan siklus LCA (Life-Cycle Assessment)denganscope cradle to graveyaitu Pemasangan Cone Strainer untuk efisiensi energi, Perubahan Sistem Drift Eliminator untuk penghematan air dan ProgramRecoveryEmisi Ammonia untuk penurunan beban emisi.

Pages

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |