Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) membawa dampak positif bagi industri kuliner Indonesia. Selain investasi masa depan melalui pemenuhan gizi anak, juga menyelamatkan bisnis restoran yang bangkrut.
Dadan menjabarkan, program MBG memerlukan bantuan dari para mitra sebagai suplai makanan yang akan disalurkan kepada penerima manfaat. Sehingga sejumlah restoran-restoran dan catering-catering yang di daerah juga ikut terlibat.
"Jadi restoran yang hampir dying, atau sudah hampir bangkrut, tidak laku, sekarang bangkit kembali, karena memperoleh customer fix minimal 3.000 per hari," ujarnya dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri Jakarta, Selasa (8/3/2025).
Bahkan, kantin sekolah juga ikut diberdayakan dan memiliki tambahan penghasilan.
"Kemudian ada juga kantin di Bogor, di sekolah Boswa Bina Insani, yang tadinya hanya melayani siswa di sekolah Bina Insani, sekarang dikonversi menjadi satuan pelayanan pemenuhan gizi, dan melayani 3.000 anak, jadi tidak hanya melayani sekolah tersebut, tapi juga melayani 10 sekolah di sekitar ini," jelasnya.
"Dan Alhamdulillah yayasannya senang, karena biasanya hanya mendapatkan 2-3 juta per hari, sekarang bisa 6 juta per hari, dari program makanan bergizi gratis ini," lanjutnya.
Ia melanjutkan lebih jauh, saat ini pihaknya sedang menyiapkan tender untuk 1.542 satuan pelayanan pemenuhan gizi yang didanai oleh APBN, khusus untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh seperti kawasan 3T, di daerah-daerah pegunungan, dan di daerah terpencil.
"Penerima manfaatnya mungkin hanya 200 atau 500, yang kami akan bangun, nempel dengan sekolah, dan itu didanai oleh APBN, itu artinya negara hadir," pungkasnya.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: THR Cair, Bisnis Fashion-Restoran Incar Kenaikan Penjualan 100%
Next Article Video: Ada Kenaikan PPN, Pengusaha Ungkap Kesulitan Ekspansi