Produk AS Dilarang Masuk China, Begini Dampaknya

8 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China masih terus berlanjut. Terbaru, AS kembali menjegal produknya untuk dikirim ke China. Lebih spesifik, produk tersebut berupa alat manufaktur chip.

Hal ini membuat raksasa produsen chip seperti Samsung Electronics, SK Hynix, dan TSMC, kesulitan mengekspor alat manufaktur chip ke pabrik-pabrik mereka di China. Potensi jangka panjangnya, ketiga pabrikan tersebut akan kesulitan dalam meningkatkan kemampuan pabrik-pabrik mereka di China dan berpotensi melemahkan daya saing mereka

Dikutip dari Reuters, Rabu (3/9/2025), Washington telah mencabut status jalur cepat TSMC untuk ekspor peralatan manufaktur chip AS ke pabrik utamanya di China. AS terlebih dahulu mengambil langkah serupa untuk Samsung Electronics dan SK Hynix.

Pemerintah AS ingin China tidak mendapatkan terlalu banyak keuntungan dari teknologi canggih AS. Pemerintahan Presiden Donald Trump telah memeriksa ulang kontrol ekspor yang dianggapnya terlalu longgar di bawah pemerintahan Biden.

TSMC, SK Hynix, dan Samsung Electronics, hingga saat ini telah diuntungkan dari pengecualian terhadap pembatasan ketat yang diberlakukan AS terhadap ekspor terkait chip ke China.

Hak istimewa yang dikenal sebagai status pengguna akhir yang tervalidasi akan berakhir pada 31 Desember 2025, kata TSMC. Artinya, pengiriman peralatan pembuat chip AS ke pabriknya di Nanjing setelah tanggal tersebut akan memerlukan lisensi ekspor khusus dari AS.

Pabrik tersebut memproduksi chip node 16 nanometer dan chip node matang lainnya, alias bukan semikonduktor tercanggih TSMC. TSMC mengatakan dalam laporan tahunan tahun lalu bahwa pabriknya di Nanjing menghasilkan sekitar 2,4% dari total pendapatan.

Produsen chip kontrak terbesar di dunia tersebut mengatakan sedang mengevaluasi situasi dan berkomunikasi dengan pemerintah AS, seraya menambahkan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk memastikan kelancaran operasional pabrik TSMC di Nanjing.

Kementerian Ekonomi Taiwan juga menyatakan akan terus menjalin komunikasi yang erat dengan AS dan TSMC untuk memantau perkembangan dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Departemen Perdagangan AS mengatakan pada pekan lalu bahwa AS berencana untuk memberikan izin kepada perusahaan asing agar dapat mengoperasikan fasilitas mereka yang ada di China, tetapi bukan untuk memperluas kapasitas atau meningkatkan teknologi.

Meskipun saham SK Hynix dan Samsung yang memiliki fasilitas produksi substansial di China merosot setelah pengecualian mereka dicabut, saham TSMC tidak terlalu terpengaruh, diperdagangkan datar pada Rabu (3/9) waktu setempat.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Trump Makin Ganas, Korban Baru Bertaburan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |