Prabowo Perintahkan Nusron Wahid Tarik Kembali HGU-HGB Jatuh Tempo

4 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menarik kembali lahan-lahan terlantar, dijadikan aset negara. Hal itu disampaikannya saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (05/05/2025). 

Merespons perintah Prabowo itu, Nusron Wahid mengatakan, telah mulai melakukan identifikasi atas tanah-tanah yang telah masuk kategori tanah telantar.

"Ini kita lihat, perintahnya adalah sudah berapa yang pernah dikasih, tapi jatuh tempo dan tidak diperpanjang. Ini yang kemudian diserahkan. Biasanya ini masuk dalam kategori tanah telantar yang diserahkan kepada Bank Tanah," kata Nusron dalam keterangan resmi, Selasa (6/5/2025). 

Tak hanya itu, dia mengaku sedang mendiskusikan langkah selanjutnya terkait pemanfaatan aset Bank Tanah yang telah mencapai sekitar 40 ribu hektare (ha). 

"Pemanfaatan aset tersebut dilakukan untuk meningkatkan manfaat bagi perekonomian dan pembangunan nasional. Aset Bank Tanah nanti yang sedang kami diskusikan, apakah bisa atau tidak untuk dikonsolidasikan ke dalam Danantara," ujarnya. 

"Tanah tersebut berpotensi juga untuk digunakan dalam berbagai macam tujuan. Seperti pembangunan pabrik, perumahan, pangan, hingga energi terbarukan," tambahnya.

Nusron menegaskan, kajian mendalam akan dilakukan sebelum rencana pemanfaatan diluncurkan secara resmi.

"Nanti akan kita kaji, dan kita rilis semua ada berapa yang sudah dihitung," ucapnya. 

Tanah Terlantar Dikembalikan ke Negara

Disebutkan, dalam Rapat Kabinet Paripurna itu Presiden Prabowo memaparkan aset Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang mencatatkan assets under management atau aset dalam pengelolaan sebenarnya sebesar US$982 miliar. Namun aset negara seperti kawasan Gelora Bung Karno, Senayan ternyata memiliki nilai taksiran yang lebih besar dari 10 tahun lalu.

"Terus terang saja banyak pemimpin kita tidak mengerti, nah ini kadang-kadang pandainya beberapa birokrat kita. Aset disembunyikan, saya minta menteri-menteri kaji, menteri-menteri (Kementerian) yang punya aset banyak ini aset disembunyikan, gak tau nanti udah ganti 3-4 kali menteri, ganti 3 kali presiden bisa diapakan. banyak aset negara itu hilang gak jelas," kata Prabowo.

"Selama sekian puluh tahun itu Senayan gak jelas, yang ini dikuasai, yang itu dikuasai. Kemudian kita lupa selain senayan sekitar 200 hektare, ternyata ada kemayroran 400 hektare lebih," tambahnya.

Presiden lalu memerintahkan Menteri Nusron Wahid memeriksa konsesi-konsesi tanah yang Hak Guna Bangunan (HGB) maupun Hak Guna Usaha (HGU)-nya sudah jatuh tempo.

"Pak Nusron, nanti cek dan teliti ya. Cek semua konsesi Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) yang sudah jatuh tempo, kembalikan ke negara," kata Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto saat Sidang Kabinet Paripurna, Senin (5/5/2025). (YouTube/Sekretariat Presiden)Foto: Presiden Prabowo Subianto saat Sidang Kabinet Paripurna, Senin (5/5/2025). (YouTube/Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto saat Sidang Kabinet Paripurna, Senin (5/5/2025). (YouTube/Sekretariat Presiden)


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo: Danantara Akan Kelola Aset Negara di GBK dan Kemayoran

Next Article Nusron Akan Batalkan Sertifikat Pagar Laut di Bekasi, Ini Alasannya

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |