5 hours ago
2
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) buka suara mengenai usulan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya yang diusulkan tidak menggunakan APBN dan melibatkan pihak swasta. Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan itu semua tergantung keputusan pemerintah.
"Kalau pembangunan infrastruktur kan memang dari pemerintah. Sama semuanya itu kalau pembangunan itu dari pemerintah. Sama kayak LRT dan yang lain kan nanti ditugaskan ke kita, kalau yang LRT. Pasti untuk kajian-kajiannya ya berdiskusi bisa saja. Tetapi sampai saat ini memang KAI belum ada [info mengenai Kereta Cepat Jakarta-Surabaya]," ujar Anne di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (12/3/2025).
Anne juga tidak dapat memastikan apakah konsorsium PT Pilar Sinergi Bersama Indonesia (PSBI)yang mendanai PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, akan berpartisipasi lagi dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
"Kita tunggu informasinya," jawab Anne saat ditanya mengenai keterlibatan PSBI.
Adapun proyek kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya yang sempat dihapus dari Proyek Strategis Nasional (PSN) di era pemerintahan Presiden Joko Widodo kemudian muncul kembali di era Presiden Prabowo Subianto. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berharap proyek ini bisa direalisasikan dengan menggunakan skema pendanaan swasta, bukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan saat ini pihaknya masih mengkaji proyek tersebut dan juga mengkaji rute mana yang akan dilewatinya.
Risal juga mengatakan proyek ini akan dilanjutkan dengan investasi penuh dari swasta atau melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) unsolicited.
"Kalau full investasi, bisa penugasan atau penunjukan langsung. Tapi kalau KPBU unsolicited, kami akan menunjuk mereka (swasta) sebagai pemrakarsa dan itu akan dilelang," ujar Risal.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
