Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Senin (8/4/2025). Ia melakukan dialog hingga 3 jam, secara langsung dengan para ekonom hingga pengusaha dari berbagai kalangan. Dialog dimulai pada pukul 13:40 WIB dan ditutup pada pukul 17:26 WIB.
Tidak hanya Prabowo, para menteri Kabinet Merah Putih juga melakukan pemaparan terkait kondisi ekonomi Indonesia terkini, dampak terhadap isu ekonomi global hingga strategi yang akan dilakukan.
Awalnya Prabowo membuka acara dengan bicara mengenai pola komunikasi yang dirasa kurang di awal pemerintahannya. Selain itu, ia juga menyoroti gejolak ekonomi dunia yang yang terjadi utamanya pengenaan tarif impor dari Amerika Serikat.
"Sekarang goncangan dunia negara ekonomi terkuat membuat kebijakan peningkatan tarif begitu tinggi kepada banyak negara, ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia," kata Prabowo.
Menurutnya, hal itu membuat banyak negara cemas sehingga ia menegaskan kembali visi untuk kemandirian ekonomi Indonesia.
Dia juga menegaskan perihal praktik penyelundupan. Dia pun bertekad untuk mengawasi dengan khusus otoritas Bea dan Cukai. Dalam kesempatan ini, dia juga menekankan perihal aturan Tingkatan Komponen Dalam Negeri (TKDN) dapat membuat daya saing Indonesia kalah dengan negara lain. Sehingga kepala negara meminta kepada Kabinet Merah Putih agar TKDN dibuat lebih fleksibel dan realistis.
Bahkan Prabowo menyinggung untuk mengganti TKDN agar diganti dengan bentuk insentif. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan para menterinya. Dimulai dari Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Komisioner LPS Yudhi Sadewa, hingga Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Pemaparan tentang kondisi ekonomi Indonesia, strategi penanganan dampak tarif impor Trump, program Makan Bergizi Gratis, perbaikan iklim bisnis di Indonesia, dan lainnya. Kemudian acara dilanjutkan dengan tanggapan dan pertanyaan dari ekonom dan pelaku bisnis. Berikut pertanyaan dan pernyataan yang disampaikan oleh mereka:
Foto: Sarasehan Ekonomi bersama Presiden RI dengan tema "Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Perdagangan" di Menara Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Sarasehan Ekonomi bersama Presiden RI dengan tema "Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Perdagangan" di Menara Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jemmy Kartiwa
- memperingatkan permintaan yang berkurang dari industri tekstil. Ia meminta untuk dinegosiasi, hingga perbaikan regulasi yang ada.
- dukungan revisi PP percepatan anti dumping dan tindakan pengamanan
Ketua Apindo Shinta Kamdani
- Perizinan yang masih banyak bermasalah di lapangan
- Dampak tarif impor Trump
- Deregulasi hingga meminta pemerintah hati-hati dalam melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat
Direktur PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat
- Pertemuan itu membuat manajer investasi lebih jelas terkait transformasi dan informasi
- Performa bursa efek Indonesia yang terdisruptif, karena kurangnya sektor AI dan IT
Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)
- Berterima kasih harga gabah di tingkat petani baik
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
- Terkait peningkatan daya saing petani, dan usulan penguatan organisasi
- Peluang RI untuk impor kedelai, gandum, jagung dan ekspor CPO, karet, kopi, sebagai bahan negosiasi dengan Amerika
- Penguatan pemanfaatan dana pengelolaan dan perkebunan
Presiden KSPI Said Iqbal
- Dampak kebijakan tarif impor trump
- Ancaman 50 ribu buruh yang ter-PHK karena kebijakan ini
- Usulan dibentuk Satgas PHK
- Usulan penghapusan Permendag Nomor 8 Tahun 2024
- renegosiasi tarif Trump
Ekonom Wijayanto
- Tantangan fiskal, nilai tukar Rupiah dan deindustrialisasi hingga penciptaan lapangan pekerjaan dalam menghadapi perang dagang
- Deregulasi yang masif untuk bisa menyaingi Vietnam
- Pendekatan negosiasi dengan Donald Trump dengan cara bilateral bukan multilateral
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional Ristandi
- Meminta pemerintah peduli terhadap pelaku industri khususnya perusahaan tekstil
- Data PHK yang berbeda, hingga penyerapan tenaga kerja baru berasal dari fresh graduation dan bukan korban PHK sebelumnya
- PHK di sektor padat karya dan pengetatan pengawasan importasi
Dari 24 pertanyaan dijawab langsung oleh Prabowo melalui dua sesi jawaban. Hampir semua pertanyaan dijawab Prabowo baik terkait industri tekstil, Pentingnya pasar dalam negeri, hingga strategi terkait negosiasi tarif Trump. Selain itu Prabowo juga bicara mengenai aturan TKDN yang akan diubah, Bea Cukai, kuota impor dihilangkan, imbauan penghapusan Persetujuan Teknis (Pertek), dan lainnya.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump Bikin Pasar Gonjang-ganjing, Prabowo Gelar Sarasehan
Next Article Pengisian Jabatan ASN di Kabinet Merah Putih Wajib Sesuai Kompetensi