Permudah Jemaah Bertransaksi, BI Perluas QRIS Ke Arab Saudi

2 days ago 7
EkonomiNusantara

Permudah Jemaah Bertransaksi, BI Perluas QRIS Ke Arab Saudi Gubernur BI Perry Warjiyo/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

JAKARTA (Waspada): Perusahaan jemaah haji dan umroh bertransaksi, Bank Indonesia (BI) tengah mengupayakan perluasan kerja sama sistem pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke Arab Saudi dan negara lainnya.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya kini aktif berdiskusi dengan otoritas Arab Saudi agar sistem QRIS dan uang elektronik Indonesia dapat terintegrasi dalam kartu Nusuk, kartu resmi yang digunakan jemaah selama beribadah di Tanah Suci.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Kami juga terus berdiskusi dengan otoritas di Saudi Arabia agar QRIS dan uang elektronik Indonesia bisa dimasukkan dalam kartu nusuk,” katanya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis kemarin di kutip Jumat (4/7/2025).

Perry menambahkan, dengan begitu para jamaah itu bisa menggunakan kartu nusuk yang sudah bisa membaca QRIS dan ada uang elektroniknya, sehingga itu bisa untuk bertransaksi pada jemaah haji atau umroh.

Sebagai informasi, pada awal Juni lalu, BI menyatakan telah menyelesaikan seluruh diskusi dengan bank sentral Arab Saudi (Saudi Arabian Monetary Authority), dan tinggal menunggu tahap implementasi.

Tidak hanya di Arab Saudi, BI juga tengah mengupayakan QRIS bisa digunakan di Jepang dan China. Bahkan dalam waktu dekat, tepatnya 17 Agustus 2025, QRIS diharapkan sudah bisa digunakan di Jepang.

Hal tersebut bisa terlaksana setelah pada 15 Mei lalu, BI dan penyedia sistem pembayaran di Jepang menggunakan serangkaian uji coba (sandbox) QRIS.

Dengan demikian, wisatawan Indonesia yang berlibur ke Jepang bisa menikmati kemudahan bertransaksi tanpa perlu menukar uang yen. Cukup dengan memindai kode QR, transaksi bisa langsung dilakukan melalui sistem QRIS.

“Kami merencanakan mulai 17 Agustus tahun ini QRIS itu sudah bisa dipakai untuk transaksi outbound di Jepang,” jelas Perry.

Sementara dengan China, beberapa waktu lalu BI mengungkapkan progres pengimplementasian QRIS di China sudah dalam tahap finalisasi, mulai dari sisi perjanjian kerja sama bisnis, teknis, dan operasional antara Union Pay Internasional China dengan pihak Indonesia, yakni Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

Kemudian, juga telah dilakukan perjanjian antara empat penyedia layanan pembayaran di Indonesia dengan Union Pay Internasional China, yakni PT Rintis Sejahtera, PT Alto Network, PT Artajasa Pembayaran Elektronis, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara untuk pengembangan sistem dan sandbox.

Untuk sementara ini QRIS sudah bisa digunakan di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Artinya, warga Indonesia yang bepergian ke negara-negara tersebut dapat langsung bertransaksi menggunakan aplikasi pembayaran domestik, tanpa perlu menukarkan uang terlebih dahulu.

“Adapun QRIS antarnegara selanjutnya sedang diusahakan untuk bisa digunakan di India dan Korea Selatan,” ungkap Perry. (J03)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |