Pengusaha: RI Bakal Gigit Jari, Aksi Premanisme Untungkan Negara Lawan

10 hours ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi premanisme organisasi masyarakat (ormas) membuat pengusaha geram karena lambat laun akan menguntungkan negara saingan RI dalam menarik investasi. Aksi premanisme ini disebut-sebut sempat mengganggu rencana investasi pembangunan pabrik mobil listrik asal China, BYD, di Subang, Jawa Barat. 

Hal itu diungkap Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno usai mengunjungi pabrik BYD, di Shenzen, China beberapa waktu lalu. Dia pun mendesak pemerintah segera bertindak tegas, karena aksi koboi preman berkedok ormas  itu akan mengganggu target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Dia mengingatkan agar  pemerintah tidak mentolelir aksi preman ormas di Indonesia.

Aksi premanisme yang mengancam iklim investasi di Indonesia pun jadi sorotan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Aksi premanisme ormas dikhawatirkan akan menyebabkan investor mundur dari Indonesia dan beralih ke negara lain. 

"Premanisme mengganggu iklim investasi. Misal pabrik mobil China di Subang, cerita ini bakal sampai ke kantor pusat di China. Ini juga jadi bahan informasi nggak positif bagi calon investor lain, bahwa di Indonesia kita sudah urus izin, sudah mengeluarkan biaya, kok ada lagi biaya preman," kata Wakil Ketua Umum KADIN bidang Otonomi Daerah  Sarman Simanjorang kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/5/2025).

Karena itu, dia mengapresiasi ada pemerintah daerah (Pemda) yang merespons baik fenomena tersebut. Salah satunya, kata dia, pembentukan Satgas Pemberantasan Premanisme di Jawa Barat. Sarman berharap Pemda lain bisa mengikuti langkah tersebut agar investasi terbebas dari kecemasan berusaha. Jika tidak, maka investor bisa pergi ke wilayah lain yang memberikan 'karpet merah'.

"Kita sadari bahwa berbagai negara lain juga sudah membenahi dan juga menciptakan daya tarik bagi calon-calon investor, salah satu negara pesaing utama kita seperti Vietnam. Vietnam itu bahkan mereka sudah menawarkan ke calon-calon investor yakni pemerintah siap menyediakan lahan, jadi sudah sampai karpet-karpet merah mereka sudah siapkan," kata Sarman.

Karenanya pemerintah perlu bertindak tegas dengan menertibkan tindakan premanisme dari ormas-ormas tersebut, termasuk apparat penegak hukum yang tidak tebang pilih.

"Kita punya keunggulan dibanding Vietnam dari sisi populasi yang sangat besar nomor 5 terbesar dunia. Dari sisi daya tarik unggul tapi kalau non teknis ga bisa benahi, mungkin calon investor pilih Vietnam, kita yang rugi," kata Sarman.

Sebagai informasi, investasi pabrik mobil BYD di Subang mencapai belasan triliun rupiah atau bernilai US$1 miliar. Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengungkapkan bahwa dalam rentang 1 tahun ke depan pembangunan pabrik rampung.

"Setiap progres pembangunan pabrik kami berjalan lancar dan sesuai jadwal. Kami akan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan pada akhir 2025," kata Zhao dalam media gathering BYD, pada awal tahun ini.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pabrik BYD Diganggu Ormas, Investasi Terancam

Next Article Premanisme Ormas Dianggap Ganggu Investasi, Rosan Buka Suara

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |