China Makin Ganas, Amerika Ketar-ketir di Ambang Kekalahan

12 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa chip AI, Nvidia, menghadapi tekanan luar biasa dari pemerintahan Donald Trump. Beberapa saat lalu, pemerintah AS mengumumkan kebijakan pengetatan baru untuk ekspor chip AI ke China.

Bukan cuma chip-chip canggih, tetapi juga chip H20 Nvidia yang tidak terlalu canggih dan selama ini dirancang khusus untuk pasar China. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah anjlok 19,30% lantaran kekhawatiran bisnisnya berdarah-darah akibat pemblokiran ke China.

Tak cuma itu, perang dagang melalui tarif resiprokal AS ke China sebesar 145% juga dinilai berdampak pada bisnis Nvidia.

Hal ini memunculkan peluang besar bagi Huawei untuk mengembangkan chip pengganti Nvidia di China. CEO Nvidia Jensen Huang dilaporkan khawatir dengan pergerakan Huawei.

Sumber staf komite senior di Kongres AS mengatakan Huang telah mendiskusikan kekhawatirannya terkait perkembangan kapabilitas AI dari Huawei.

Masalah tersebut mengemuka dalam rapat tertutup antara para eksekutif Nvidia dengan Komite Urusan Luar Negeri DPR AS pada Kamis (1/5) waktu setempat. Di antara topik yang dibahas adalah chip AI Huawei dan bagaimana pembatasan chip Nvidia di China dapat membuat chip Huawei lebih kompetitif.

"Jika model R1 DeepSeek dilatih dengan [chip Huawei] atau model AI masa depan sistem terbuka dari China dilatih dengan chip Huawei, hal ini akan menimbulkan risiko permintaan pasar global yang meningkat terhadap chip Huawei," kata sumber tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025).

Dalam keterangannya, juru bicara Nvidia John Rizzo mengatakan pertemuan Huang dengan Komite Luar Negeri AS mendiskusikan pentingnya strategi AI sebagai infrastruktur nasional. Selain itu dibahas pula soal kebutuhan investasi manufaktur di AS.

"[Huang] menegaskan dukungan penuh Nvidia untuk upaya pemerintah dalam mempromosikan teknologi AS," kata Rizzo, dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025),

Sebagai informasi, chip-chip buatan Nvidia yang menjadi penopang pengembangan chatbot, image generator, dan sistem AI lainnya menjadi target pembatasan kontrol ekspor AS sejak masa jabatan pertama Trump.

Pada era pemerintahan Joe Biden, pemerintah AS juga mengetatkan ekspor chip untuk China, tetapi fokus pada chip-chip canggih. Sebagai respons, Nvidia merancang chip khusus untuk pasar China agar tetap mematuhi aturan AS.

Namun, bulan lalu Nvidia mendapat hantaman keras dari pemerintahan Trump yang meminta perusahaan berhenti menjual chip H20 ke China. Padahal, pemesanan chip tersebut laris-manis dari China karena maraknya model AI berbiaya rendah seperti DeepSeek.

Huawei merespons pemblokiran ini dengan menyiapkan pengapalan massal untuk chip yang dirancang untuk berkompetisi dengan chip buatan Nvidia, menurut laporan Reuters bulan lalu.

Jika Nvidia benar-benar kehilangan posisi di China, bukan tak mungkin kinerja perusahaan akan mengalami tekanan berat. Pasalnya, China merupakan salah satu pasar utama Nvidia.

Di saat bersamaan, jika perusahaan China makin termotivasi untuk mengembangkan chip dan teknologi canggih secara mandiri, bukan tak mungkin dominasi AS akan tergerus dan dikalahkan sepenuhnya oleh China.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Investasi Kripto Saat "Titah" Trump Bikin Gejolak Pasar

Next Article 7 Raksasa Teknologi AS Langsung Tumbang Dihantam China

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |