Pengusaha Kosmetik Teriak, Produk Ilegal Berkeliaran di E-Commerce

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri kosmetik nasional tengah menghadapi sejumlah tantangan besar di tengah pesatnya perkembangan pasar dan kemajuan teknologi digital. Salah satu masalah utama yang kini mencuat adalah maraknya peredaran kosmetik ilegal dan produk palsu, terutama melalui platform e-commerce yang kian berkembang pesat.

Sekretaris Jenderal Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi) Yanne Sukmadewi mengungkapkan, kemudahan akses perdagangan daring justru membuka celah masuknya produk kosmetik ilegal dari luar negeri.

Padahal berdasarkan paparan Yanne, nilai pendapatan industri kosmetik Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai sekitar Rp151 triliun, dengan pertumbuhan pasar rata-rata 4,4% per tahun (CAGR 2023-2028).

"Salah satu tantangan adanya kosmetik ilegal dan palsu, ketika e-commerce makin maju, ternyata masuk produk dari luar negeri yang ilegal," ujar Yanne dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, Kamis (13/11/2025).

Karenanya pemerintah perlu memperkuat pengawasan terhadap peredaran produk impor ilegal yang kini semakin marak di pasar domestik. Ia menyebut, sebagian besar produk tersebut diketahui berasal dari luar negeri, khususnya China, yang menawarkan harga sangat murah hingga berpotensi mengancam industri lokal.

"Pemerintah perlu tindak tegas peredaran produk ilegal di pasar yang kemungkinan produksi di LN, kalau dari bu dirjen di-address dari China, karena impor murah masalah serius bisa matikan pasar dalam negeri," katanya.

Perkosmi bersama lembaga pemerintah terus berupaya menekan peredaran produk ilegal tersebut. Yanne menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan BPOM dan Bea Cukai, membentuk satuan tugas khusus untuk menindaklanjuti temuan produk kosmetik ilegal di pasar.

"Kami sinergi dengan BPOM, Bea Cukai untuk menindaklanjuti produk ilegal, kami melalui buat task force dengan Deputi IV BPOM yakni Direktur Cegah Tangkal," jelasnya.

Meski begitu, proses penegakan hukum masih berlangsung dan belum banyak informasi yang dapat disampaikan ke publik.

"[Sudah ada yang ditangkap?] Kami dengar ada yang sedang diproses, tapi belum dapat info lebih lanjut," ujar Yanne.

Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Daulay menyoroti besarnya potensi ekonomi dari industri kosmetik nasional. Ia menilai, persoalan produk ilegal perlu menjadi perhatian serius karena bisa menggerus pasar dalam negeri dan merugikan pelaku usaha lokal.

"Soal ilegal itu perlu kejar, kosmetik ini bukan bisnis kecil, tapi besar. Kalau datang ke majelis taklim omonginnya skin care, makin besar pasarnya di sini, makin banyak disedot uangnya dibawa ke luar negeri. Tolong dikejar, kalau perlu demo di Kapolda, kalau perlu ajak anggota DPR ini untuk melindungi, kita kerjasama," tegas Saleh.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kunker ke Pabrik Milik Paragon, Kepala BPOM Sampaikan Hal Ini

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |