
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
*Leher Ditempel Klewang
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
MEDAN (Waspada.id): Sekelompok orang tak dikenal (OTK) membawa senjata tajam, martil, parang dan kelewang menyerang dan merusak rumah-rumah warga Lorong Jaya, Lingkungan 16, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sabtu (2/8) dini hari.
Para OTK itu merusak rumah warga secara brutal. Sejumlah warga kepada wartawan, Minggu (3/8) menyebutkan, aksi teror itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, dengan cara terlebih dahulu memadamkan aliran listrik di rumah-rumah warga yang menjadi target mereka.
Dalam kegelapan, gerombolan pelaku beraksi membabi buta, menghancurkan dinding tembok rumah pakai martil 5 kg dan mengobrak- abrik perabotan warga, bahkan mengancam keselamatan mereka.
Salah satu korban, Suef, 49, warga setempat yang menjadi sasaran utama.
“Saya terbangun karena mendengar jeritan tetangga. Saat keluar rumah, lampu padam total. Tiba-tiba saya dikepung, lalu kelewang ditempelkan ke leher saya. Mereka ancam dan masuk ke rumah, hancurkan semuanya,” tutur Suef menirukan dengan suara bergetar.
Tidak hanya rumah Suef, delapan rumah lain di sekitarnya ikut dihancurkan. Total kerugian ditaksir mencapai Rp400 juta, termasuk barang elektronik dan properti warga.
Para pelaku juga disebut mengintimidasi anak-anak dan perempuan, menciptakan ketakutan luar biasa.
Hanya 15 menit setelah kejadian, aparat Brimob tiba di lokasi. Salah satu rumah yang rusak diketahui milik keluarga anggota Brimob, sehingga membuat aparat segera bergerak cepat mencari para pelaku.
Salah satu korban, Pak Lubis, sempat dibawa ke Polsek Medan Labuhan untuk melapor, namun saat itu belum dapat diproses karena petugas sedang di lapangan.
Laporan resmi baru diterima keesokan harinya dengan nomor LP/B/596/VIII/2025/SPKT SEKTOR MEDAN LABUHAN.
Ketua PAC PDI Perjuangan Medan Deli, Guntur Parulian Turnip, turun langsung mendampingi warga.
Ia mengecam keras peristiwa ini dan mendesak aparat kepolisian bertindak tegas.
“Ini bukan sekadar pengrusakan. Ini teror terhadap masyarakat sipil. Leher warga ditempel kelewang, anak-anak menangis ketakutan. Kami minta Kapolda Sumatera Utara segera menangkap pelaku, ” tegas Guntur.
Ia juga menyebut dugaan adanya aktor intelektual di balik serangan ini. “Kami tidak yakin ini murni tindakan kriminal biasa, ada indikasi kuat penyerangan ini terencana dan di pesan oleh pihak tertentu untuk menekan warga, ” ungkapnya.
Guntur mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolda Sumut, Ketua DPD PDI-Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon dan Ketua DPC Medan, Hasyim mereka siap memberi dukungan hukum penuh.
“Kami minta perlindungan ekstra untuk warga malam ini mereka tak berani tidur di rumahnya sendiri, Negara harus hadir,” ucapnya.
Hingga saat ini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif di lokasi.(id15)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.