
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
Suasana kunjungan MUI Pusat ke MUI Sumut saat berlangsung pertemuan. Waspada/ist
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
MEDAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara menerima kunjungan resmi dari Tim MUI Pusat dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pemetaan Kerukunan Umat Beragama di Wilayah Minoritas Muslim sejak Senin hingga Kamis.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang difasilitasi oleh Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) MUI Pusat, mencakup tujuh provinsi, termasuk Sumatera Utara.
Tim MUI Pusat yang hadir antara lain: Dr. HM. Zainuddin Daulay, M.Hum, Sekretaris Komisi KAUB MUI Pusat, dan H. Arif D. Hasibuan, S.Pd., M.IP, Panitia Pemetaan Kerukunan MUI.
Ketua Umum MUI Sumatera Utara, Dr. H. Maratua Simanjuntak, Senin(30/6) menyambut langsung Tim di Kantor MUI Sumut, Jalan Majelis Ulama No. 3 Medan.
Dalam sambutannya, Maratua menyampaikan bahwa pemetaan kerukunan umat beragama ini merupakan langkah strategis dan sangat penting, khususnya dalam menjaga stabilitas sosial dan keagamaan di wilayah Sumatera Utara yang multietnis dan multiagama.
“MUI Sumut senantiasa membuka ruang kerja sama dengan berbagai pihak untuk menjaga stabilitas dan keharmonisan antarumat beragama. Kami menyambut baik langkah MUI Pusat dalam menyusun peta kerukunan sebagai basis penguatan moderasi dan penyelesaian konflik keagamaan secara komprehensif dan ilmiah,” ujar Buya Dr. Maratua.
Sebagai bentuk dukungan konkret, pada Rabu, 2 Juli 2025, MUI Sumatera Utara menggelar Rapat Pleno Khusus yang dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris masing-masing Bidang, Komisi, serta para Direktur dan Pimpinan Lembaga di lingkungan MUI Sumut. Rapat Pleno ini juga dihadiri dari utusan Kementrian Agama Sumatera Utara dan ormas ormas Islam. Rapat ini secara khusus membahas langkah-langkah partisipatif MUI Sumut dalam mendukung dan menyukseskan program pemetaan kerukunan yang dijalankan oleh MUI Pusat.
Dalam kesempatan tersebut, seluruh jajaran menyepakati bahwa pemetaan ini menjadi langkah strategis jangka panjang, terutama dalam menyusun kebijakan dakwah, advokasi sosial, serta respons terhadap potensi-potensi gangguan kerukunan yang mungkin muncul di masa depan.
Selama kunjungan lapangan, tim MUI Pusat akan melakukan penggalian data langsung, berdialog dengan tokoh lintas agama, mempelajari kearifan lokal, serta menelusuri berbagai dinamika sosial yang berkaitan dengan rumah ibadah, kebebasan beribadah, simbol keagamaan, hingga relasi sosial antarumat.
Kegiatan ini diharapkan menghasilkan data pemetaan kerukunan yang valid dan aplikatif, yang nantinya menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan nasional dan lokal, serta memperkuat peran strategis MUI sebagai penjaga harmoni dan pemersatu umat di tengah keberagaman Indonesia.(m22)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.