Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah tantangan global, Indonesia masih punya potensi ekonomi yang bisa dioptimalkan. Pasalnya Indonesia menjadi salah satu negara dengan pangsa menarik, seiring dengan jumlah penduduk melimpah yakni mencapai 284 juta jiwa pada 2025.
Hal tersebut didukung dengan tren konsumsi di Indonesia masih cukup solid. Terbukti, Indeks Harga Konsumen (IHK) September 2025 tercatat sebesar 0,21% secara bulanan atau month to month (mtm). Secara tahunan, inflasi Indonesia tercatat sebesar 2,65%. Sedangkan dalam tahun kalender, inflasi tercatat sebesar 1,82% year to date (ytd) hingga September 2025.
Deputi Bidang Statistik Produksi M. Habibullah bilang, inflasi September 2025 secara bulanan cukup dipengaruhi oleh inflasi komponen inti. Selain itu, inflasi bulan September 2025 merupakan inflasi tertinggi kedua pada 2025, sedangkan inflasi tertinggi sebelumnya terjadi pada April 2025.
"Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,18% dengan andil 0,11%," kata dia beberapa waktu lalu, dikutip Senin (13/10/2025).
Lebih lanjut, data inflasi yang terkendali dan tetap berada dalam target Bank Indonesia (BI) dinilai sebagai hal yang positif. Sebab, capaian inflasi ini akan memberi ruang bagi BI menjaga kebijakan moneter yang akomodatif tanpa menekan stabilitas rupiah.
Sementara itu, BI turut mencatat pada Agustus 2025, Indeks Penjualan Riil (IPR) secara tahunan tumbuh sebesar 3,5% yoy. Angka ini memang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,7% (yoy). Meski begitu, secara bulanan penjualan eceran pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 0,6% mtm atau meningkat dari kontraksi sebesar 4,1% mtm pada Juli 2025 yang dipicu oleh terjaganya permintaan pada periode peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia 2025.
Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso memperkirakan, IPR September 2025 akan tumbuh sebesar 5,8% yoy atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,5% yoy.
Potensi peningkatan penjualan eceran tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penjualan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Barang Budaya dan Rekreasi.
Lantas, gabungan antara inflasi yang terkendali serta potensi perbaikan penjualan eceran menjadi pertanda bahwa daya beli masyarakat masih terjaga. Kondisi ini akan menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan konsumer maupun ritel dalam melakukan ekspansi sekaligus menjangkau pasar-pasar baru. Peran para pelaku industri konsumer dan ritel sangat penting dalam memacu tingkat konsumsi, menciptakan lapangan pekerjaan baru, hingga pada akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam rangka mengapresiasi kinerja cemerlang perusahaan konsumer dan ritel di tengah ketidakpastian ekonomi, media ekonomi terbesar dan terintegrasi tanah air, CNBC Indonesia, menggelar Road to CNBC Indonesia Awards 2025 'Best Consumer & Retail', pada Rabu, 29 Oktober 2025, pukul 15:00 WIB.
Penghargaan ini akan menampilkan perusahaan-perusahaan yang mampu mengambil peran di tengah berbagai tantangan. Sebelum penghargaan diberikan, akan diselenggarakan dialog secara eksklusif jasa keuangan di Indonesia. Dialog eksklusif ini juga akan dipandu secara langsung oleh anchor CNBC Indonesia, bersama dengan narasumber yang kompeten.
Road to CNBC Indonesia Award merupakan rangkaian dari CNBC Indonesia Awards 2025 dengan tema "Turning Turbulence into Triumph: Resilience, Vision, and Growth in Changing Global Landscape".
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada berbagai sektor usaha dan industri yang memiliki andil dalam membawa dampak positif terhadap kemajuan ekonomi tanah air ini. Jadi, jangan lupa saksikan secara langsung rangkaian CNBC Indonesia Award di CNBC Indonesia Televisi dan live streaming di CNBCIndonesia.com.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mencari Perusahaan Jasa Keuangan Terbaik di Tengah Ketidakpastian

4 hours ago
2
















































