Memiliki keindahan alam pegunungan dan berhawa sejuk, dataran tinggi Berastagi Kabupaten Karo ini, terletak di atas permukaan laut antara 1300- 1400 Mdpl. Selain memiliki berbagai objek wisata yang sampai saat ini banyak dikunjungi sejumlah wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara, dataran tinggi ini merupakan bagian dari pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang pulau Sumatera.
Dengan keindahan alam yang luar biasa dan menjadi objek wisata populer bagi wisatawan domestik dan internasional, diantaranya Danau Toba, Gunung Sinabung, Gunung Sibayak, Danau Lau Kawar, Pemandian Air Panas Sidebuk-debu, Bukit Gundaling, Air Terjun Sipiso-piso, Air Terjun Sikulikap, Mata Air Soda ketiga di dunia, Bukit Kubu, Gua Liang Dahar, Tahura, Rumah Adat Lingga dan Peceren.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Di antara sejumlah objek wisata yang saat ini banyak diketahui dan ramai dikunjungi wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara. Dataran tinggi Karo juga mempunyai satu objek wisata yang keberadaanya, masih kurang banyak diketahui wisatawan saat menahabiskan liburan dan berwisata di sana.
Objek wisata ini bernama Mata Air Lau Tapin, lokasinya berada di Dusun I Peceren, Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi. Di lokasi ini, wisatawan hanya bisa menikmati kesegaran mata air yang sejuk dan baik untuk diminum langsung. Mata air ini juga bisa dimandikan sepuasnya dan sejak ratusan tahun ditemukan masyarakat sekitar, luapan airnya sampai sekarang masih terus mengalir deras.

Manfaat bagi masyarakat, selain airnya bisa memenuhi kebutuhan air bersih dan pengairan padi sawah bagi masyarakat yang tinggal di sekitar itu, mata air yang berdiameter 1 meter ini terlihat sangat jernih, warga sekitar dan beberapa pengunjung mengatakan, air ini juga bisa langsung diminum tanpa proses masak.
Tidak hanya itu, masyarakat sekitar dan beberapa pengunjung yang pernah ke lokasi ini juga mengakui khasiat mata air ini juga bisa menyembuhkan penyakit seperti Asam Lambung dan Rematik. Pernyataan akan kesembuhan itu juga diaminkan dan dikuatkan Kepala Desa Sempajaya, Milala Purba atau lebih dikenal masyarakat sekitar memanggilnya Nabi, saat memberikan keterangan kepada Waspada.id, Kamis (17/4) di kantor desa.
Nabi juga menambahkan dari keterangan beberapa ahli yang pernah datang dan melakukan penelitian beberapa waktu lalu, menyebutkan, kandungan dari mata air Lau Tapin sangat tinggi, berbeda dari air pegunungan merek terkenal yang biasa kita minum, terang Kades Nabi.
Perihal khasiat jika kita meminum air yang keluar dari mata air itu bisa menyembuhkan penyakit Asam Lambung dan Rematik. Sudah sejak lama diketahui dan dirasakan bagi masyarakat sekitar dan beberapa masyarakat luar Karo.
Untuk proses pengobatanya, air yang keluar dari pancuran itu langsung diminum ke mulut tanpa di tampung menggunakan tangan dan wadah. “Kalau di Air Panas Lau Sidebu-debu air belerangnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit, sedang di Lau Tapin kemurnian airnya bisa menyembuhkan sakit asam lambung dan rematik”, ucap Nabi.
Mukjizat akan khasiat dari mata air yang katanya bisa menyembuhkan dua penyakit itu, merupakan izin dari Allah SWT karena kita tidak boleh memohon selain kepada Allah SWT, Tuhan yang Esa. Selain memberikan kesegaran, khasiat airnya juga langsung bisa dirasakan bagi siapapun yang menderita sakit asam lambung dan rematik.
“Manfaatnya sudah dirasakan turun-temurun terutama di keluarganya dan masyarakat sekitar yang mengetahuinya sejak ratusan tahun lalu. Bahkan setiap pengunjung yang datang sekedar menikmati keindahan dan merasakan khasiat mata air itu, mengaku pasti kembali lagi untuk merasakan kesegaran dan khasiat dari mata air itu”, terang Nabi.
Dijelaskan Nabi, keberadaan lokasi objek wisata ini memang kurang banyak dikenal wisatawan dan tidak diperbolehkan pengutipan bagi para pengunjung. Untuk menuju ke lokasi itu, pengunjung harus menuruni sebanyak 200-an anak tangga untuk sampai ke lokasi mata air itu. Fasilitas dan akses menuju ke lokasi itu juga sudah sangat nyaman untuk dikunjungi.
KADIS Kebudayaan Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata saat memberi keterangan prihal mata air Lau Tapin di Berastagi. Waspada/Micky Maliki
Lanjut Nabi, namun jika lokasi mata air itu mulai banyak dikunjungi, dia berharap kepada masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat Karo umumnya, mari bersama-sama menjaga keasrian, kebersihan dan kenyamanan bagi para pengunjung yamg datang. “Dengan mengerti serta mengunakan konsep Sapta Pesona yang aman, bersih, rapi, indah, nyaman, ramah dan kenangan, tujuanya agar pariwisata mampu dikembangkan dan meningkatkan kualitas pariwisata”, harap Nabi.
Dengan begitu, kita harapkan bila keberadaanya sudah banyak dikunjungi, dipastikan perekonomian masyarakat nantinya bisa berubah dan masyarakat sekitar harus sadar wisata. Selain tidak adanya pengutipan menuju lokasi pamandian mata air Lau Tapin, dirinya berharap kepada para pengunjung nantinya bisa menjaga kebersihan selama berada di lokasi objek wisata, terang Kades.
Menyikapi keberadaan mata air Lau Tapin yang berada di Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi yang kurang banyak dikenal bagi wisatawan, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga serta Pariwisata (Disbudporapar) Karo, Munarta Ginting kepada Waspada.id menyebutkan, lokasi ini sangat bagus dikembangkan untuk menjadi daya tarik pariwisata.
Sebab, areanya berada di pusat pariwisata Karo, dengan begitu lokasi ini bisa dikelola secara komersil oleh pemerintah desa, bisa juga bekerja sama dengan Pemkab Karo, itupun jika sekiranya pemerintah desa mau sepakat, karena mata air ini merupakan aset desa. Dengan begitu, objek ini bisa menjadi sumber peningkatan pendapatan pemerintah desa, kabupaten dan juga masyarakat sekitar, jelas Munar. Micky Maliki/WASPADA.id
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.