
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BLANGPIDIE (Waspada.id): Sejak beberapa tahun terakhir, lapangan sepak bola Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya), yang terletak di kawasan Desa Seunelop, tidak terawat. Sehingga, lapangan kebanggaan masyarakat Manggeng Raya (Kecamatan Manggeng dan Lembah Sabil sebelum pemekaran) tersebut, saat ini dipenuhi semak.
Demikian juga, dinding beton pagar lapangan yang dulunya selalu digunakan setiap even, baik olah raga, upacara HUT Kemerdekaan RI dan lainnya itu, saat ini sudah dipenuhi lubang-lubang besar, seperti terkena tembakan rudal maupun proyektil peluru senjata api. Bahkan stadion mini, yang menempel di sisi timur lapangan juga terlihat tidak terawat selayaknya tempat untuk menonton pertandingan sepak bola. “Lapangan ini dulunya menjadi icon kebanggaan masyarakat Manggeng Raya,” ungkap Irfan, tokoh muda Manggeng Raya. Senin (4/8).
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Burhanuddin, tokoh tua Manggeng Raya lainnya mengatakan, lapangan kebanggaan itu dulunya sangat terawat. Dimana, saat-saat tertentu, lapangan itu selalu menjadi andalan untuk digunakan. Bahkan, bukan hanya kepentingan masyarakat Manggeng Raya saja, namun hingga ke Kecamatan-Kecamatan tetangga. “Sayangnya, kondisi lapangan bersejarah ini sudah sangat tidak sedap lagi dipandang. Jangankan untuk menggunakan lapangan bersejarah ini, menginjakkan kaki di lapangan itu saja untuk saat ini kita rada ngeri,” sesalnya.

Terkait hal itu, Camat Manggeng Ridhawiyardi, SMn dimintai tanggapannya terpisah mengatakan, lapangan sepak bola Manggeng itu menjadi ‘PR’ utama pihaknya, yang akan dibenahi dalam masa jabatan yang dipercayainya sebagai Camat Manggeng. “Rencananya, dalam waktu dekat ini kita bersama Muspika, akan bergotong royong membersihkan lapangan tersebut. Demikian juga, kita usahakan agar lapangan bola itu bisa dibersihkan, untuk meningkatkan fungsi lapangan dan mengembalikan kejayaannya,” sebutnya.
Di samping itu, lapangan Manggeng yang juga disebut Lapangan Tengku Peukan itu, sebagaimana diketahui merupakan icon kejayaan olah raga sepak bola yang pernah membahana di tanah kelahiran pahlawan Tengku Peukan itu. “Lapangan bola Teungku Peukan merupakan aset yang harus kita rawat dan kita jaga. Semoga kedepan lapangan ini akan menjadi salah satu aset Kabupaten dan mendapatkan perawatan yang lebih baik,” tutur Ridha.
Camat Ridha juga berwacana akan menemui beberapa pengurus lapangan sepak bola itu, terkait sistem pemeliharaan yang selama ini dijalankan. Sebab, selain pertandingan bola, lapangan itu juga kerap digunakan untuk event-event tertentu termasuk kegiatan upacara. Bahkan dulu sempat dijadikan tempat sholat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. “Di pinggir lapangan juga sering dijadikan tempat pasar pemotongan hewan daging ‘meugang’, saat menyambut hari-hari besar Islam,” ujarnya.
Ke depan pihaknya juga akan mencoba membuat konsep untuk pemeliharaan lapangan itu agar lebih tertata dengan baik. “Ini jadi PR kita bersama demi memajukan kembali olah raga di lapangan ini. Untuk itu, kami minta dukungannya dari para sesepuh kami di Manggeng dan Lembah Sabil demi keberlangsungan lapangan yang kita banggakan ini,” pungkasnya.(id82)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.