Ladang Gas di Laut Aceh Mulai Berproduksi di 2030, Produksinya Jumbo!

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa sumber gas 'jumbo' Blok Andaman di perairan Aceh akan mulai berproduksi atau on stream pada tahun 2030.

Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tri Winarno menyebutkan, pada 2034 mendatang, produksi gas dari Blok Andaman ini diperkirakan akan mencapai 500 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD).

"Potensi tambahan pasokan dari eksplorasi mencakup pasokan dari Andaman klaster yang on stream mulai 2030 dan mencapai kurang lebih 500 MMSCFD di tahun 2034," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta, Senin (28/4/2025).

Tri mengatakan, berproduksinya gas dari Blok Andaman ini akan menambah pasokan gas bumi di dalam negeri. Terlebih, konsumsi gas bumi di dalam negeri, khususnya untuk kelistrikan, pupuk, dan industri, diperkirakan akan semakin meningkat hingga 2035.

"Pemenuhan suplai terhadap kebutuhan gas bumi selain dipenuhi dari pipa, juga menggunakan LNG untuk masuk gas bumi antara lain pembangkit di Sumatera Utara, Jawa Barat, PLTG Pesangan, Bali, serta gasikasi BLM di Sulawesi, NTT, NTB, Maluku, dan Papua," ungkapnya.

Semakin meningkatnya permintaan gas bumi ke depannya, menurutnya pemerintah kini tengah berupaya menyambungkan infrastruktur gas di beberapa daerah, khususnya pipa gas.

"Saat ini terdapat beberapa jalur yang belum tersambung. Antara lain, yang di sebelah atas itu adalah Sumatra Utara-Riau, kemudian yang kedua di tengah adalah Cirebon-Semarang Tahap II, kemudian yang satunya adalah di atas itu adalah West Natuna Transportation System atau WNTS ke Batam, Pulau Pemping," tandasnya.

Perlu diketahui, berdasarkan data Kementerian ESDM, Wilayah Kerja (WK) atau Blok Migas Andaman terdiri dari 3 WK yaitu Andaman I yang dikelola oleh Mubadala Petroleum RSC Ltd, Andaman II oleh Premier Oil Andaman Ltd dan Andaman III oleh Repsol Andaman B.V. Potensi masing-masing blok migas tersebut diperkirakan rata-rata 6 TCF.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Proyek EV Battery Dipastikan Tetap Jalan Meski LG Mundur

Next Article ESDM Beri Sinyal Harga Gas Murah untuk Industri Dilanjutkan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |