Kinerja Makin Tokcer, Ini Rahasia GOTO!

10 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Momentum positif dari kinerja keuangan emiten teknologi Tanah Air, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus berlanjut pada sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Gross Transaction Value (GTV) GOTO menyentuh angka Rp144,6 triliun, melesat 24% secara tahunan (yoy). Ini mendorong pendapatan perusahaan juga ikut meroket 37% yoy menjadi Rp4,2 triliun.

Adapun Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang disesuaikan tercatat sebanyak Rp393 miliar, meningkat 20,55% dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar Rp326 miliar.

Capaian ini terhitung tiga kuartal berjalan EBITDA adjusted GOTO di level positif dan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.

Pada tahun ini, GOTO mempertahankan guidance adjusted EBITDA dari rentang Rp1,4 triliun - Rp1,6 triliun. Jika melihat dari posisi sekarang, maka dari target sudah terpenuhi 24,56% - 28,07%.

Efisiensi Semakin Dioptimalkan, Rugi Susut Signifikan

Mengacu laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/4), kenaikan pendapatan itu ditunjang dengan penurunan beban-beban dalam 3 bulan di tahun ini.

Total beban dan biaya berkurang hingga 11,9% menjadi Rp4,42 triliun dari sebelumnya yang mencapai Rp5,02 triliun.

Beberapa beban yang berhasil dipangkas di antaranya beban penjualan dan pemasaran, beban umum dan administrasi, dan beban operasional dan pendukung.

Beban penjualan dan pemasaran turun 10,5% menjadi Rp647 miliar dari sebelumnya Rp723 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi dipangkas 26,7% menjadi Rp1,09 triliun dari sebelumnya Rp1,49 triliun.

Di sisi lain, beban operasional dan biaya pendukung juga turun 9,5% menjadi Rp225,14 miliar dari sebelumnya 248,74 miliar.

Dengan peningkatan pendapatan dan penurunan beban, Induk usaha Gojek dan GoTo Financial ini mencatatkan rugi periode berjalan Rp367 miliar, berkurang signifikan 61% dari rugi periode berjalan di kuartal I-2024 yakni rugi Rp 937 miliar.

Adapun rugi bersih yang diatribusikan ke entitas induk juga menurun hingga 67% menjadi Rp283,33 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya rugi Rp861,91 miliar.

Kinerja Ciamik Dari Tiap Segmen Bisnis

Menelisik lebih jauh dari segmen bisnis GOTO, on demand service (ODS) tetap menempati posisi teratas dengan kontribusi paling banyak terhadap adjusted EBITDA sebesar Rp314 miliar dan pertumbuhan ciamik sampai 89% yoy, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Capaian ini didukung oleh progress positif dari sub segmen Mobility dan Delivery, masing-masing GTV berhasil tumbuh sampai 17% yoy, ini utamanya diatribusikan oleh manajemen kepada strategi insentif yang lebih efisien berkat pendekatan berbasis data yang diterapkan oleh perusahaan.

Optimalisasi juga dilakukan perusahaan tanpa harus menambah beban melalui fitur food express, mobility premium 4W (Gocar Luxe dan Prioritas), serta mobility premium 2W (Goride Comfort).

Strategi ini terbukti meningkatkan kinerja GOTO dengan lonjakan pesanan mobility premium sampai 156% yoy dan food express mengalami peningkatan kontribusi terhadap total GTV makanan untuk lima kuartal berturut-turut, yang berkontribusi terhadap perbaikan margin dan efisiensi operasional lebih luas.

GOTOFoto: GOTO
GOTO

Dari segmen bisnis fintech juga terpantau mencatat kinerja ciamik dengan kontribusi adjusted EBITDA sebanyak Rp47 miliar pada sepanjang kuartal I/2025, meningkat lebih dari tiga kali lipat dari kuartal sebelumnya Rp14 miliar dan turnaround dari posisi sama tahun lalu yang merugi Rp248 miliar.

Peningkatan EBITDA yang disesuaikan ini ditopang oleh topline yang solid, tercermin dari GTV naik 25% yoy menjadi Rp138 triliun. Bisnis pinjaman tetap menjadi pendorong pertumbuhan dengan portofolio pinjaman tumbuh 108% yoy mencapai Rp5,7 triliun, mendorong pertumbuhan pendapatan dan ditopang oleh pendekatan tata kelola risiko berbasis data.

Buyback Terus Berlanjut

Selain soal kinerja keuangan, GOTO tetap optimis pada saham-nya dan melanjutkan aksi buyback.

Tercatat sampai Maret 2025, GOTO telah merealisasikan Rp1,6 triliun untuk buyback sebanyak 25,9 miliar saham dengan harga rata-rata Rp61,8 per lembar.

Adapun kinerja saham sejak awal tahun ini bisa dibilang bergerak ciamik. Sampai perdagangan Jumat hari ini (2/5/2025), saham GOTO berada di level Rp84 per lembar, sudah melesat lebih dari 20% year-to-date (YTD).

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |