Kecewa ke Pemerintah, Sosok Ini Kabur dari RI-Jadi Menkeu Tetangga

2 hours ago 1
Naskah ini bagian dari CNBC Insight, menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu.

Jakarta, CNBC Indonesia - Posisi menteri keuangan di setiap negara sangat krusial. Menteri Keuangan bertanggung jawab mengendalikan penerimaan dan pengeluaran negara. Atas dasar ini, jabatan bendahara negara selalu diisi oleh orang kompeten.

Soal ini, sedikit orang tahu ternyata dalam sejarah ada orang Indonesia, tepatnya dari Makassar, yang kabur ke luar negeri dan sukses terpilih menjadi Menteri Keuangan karena kompetensi-nya mumpuni.

Siapa Dia?

Namanya, Daeng Mangalle yang merupakan pangeran dari Kesultanan Gowa di wilayah yang kini disebut Makassar. Daeng Mangalle awalnya tumbuh besar di Makassar. Namun, semua berubah ketika VOC datang dan memenangkan intervensi lewat Perjanjian Bongaya.

Pada 18 November 1667, Sultan Hasanuddin selaku penguasa Kesultanan Gowa menandatangani sebuah perjanjian penting dengan VOC. Menurut Edward Poelinggomang dalam Makassar Abad XIX (2002), isi perjanjian itu memberi legitimasi kepada Belanda untuk menguasai, mendominasi, sekaligus memonopoli perdagangan di wilayah Sulawesi Selatan.

Kesepakatan tersebut juga menandai berakhirnya peperangan panjang antara Gowa dan VOC yang telah berlangsung sejak 1660. Meski menghentikan pertumpahan darah, isi perjanjian justru membawa kerugian besar bagi pihak Gowa. Sebab kedaulatan dan kebebasan berdagang mereka semakin tergerus oleh kekuasaan Belanda.

Atas dasar inilah, Daeng Mangalle yang diliputi rasa kekecewaan memutuskan kabur dari Makassar bersama ratusan pengikutnya. Dia tak terima bekerja sama dengan VOC dan lantas pergi ke Banten. Di Banten, dia diterima baik oleh penguasa setempat.

Namun, karena Banten kemudian bersekutu dengan VOC, dia kembali meninggalkan tempat pelariannya itu. Kali ini dia dan pengikutnya kabur ke Utara Jawa, yakni negeri bernama Siam (kini Thailand). 

Kedatangannya di Ayuthia (ibu kota Siam kala itu) mendapat sambutan hangat dari Raja Phra Narai. Sang raja kagum pada kecerdasan Daeng Mangalle dalam mengatur keuangan. Tak lama, dia pun dipercaya mengelola kas kerajaan.

"[....] Bahkan, Daeng Mangalle diangkat menjadi bendahara (menteri keuangan) atau dalam bahasa Thai disebut "Doeja Paedi'," tulis H.D Mangemba dalam Sultan Hasanuddin, Disegani Kawan dan Lawan (2007).

Sayang, tak ada catatan lebih lanjut kiprahnya sebagai menteri keuangan. Catatan hanya menunjukkan posisi yang dia emban tak lama. Sebab, Daeng Mangalle dituduh ikut dalam konspirasi kelompok Melayu, Campa, dan Islam untuk menjarah istana serta mengganti raja dengan penguasa baru yang berbeda agama. Tuduhan itu tak berdasar, sehingga Daeng Mangalle sendiri membantah keras.

"Sebagai Pangeran Makassar, dia tidak mungkin bertindak sebagai pengadu tapi lebih suka bertempur dengan teman-teman se-Tanah Airnya, terbunuh secara terhormat dan membawa mati rahasia yang boleh jadi dia tahu mengenai komplotan itu," ungkap sejarawan Bernard Dorléan dalam Orang Indonesia & Orang Prancis, dari Abad XVI sampai dengan Abad XX (2006).

Namun Raja Phra Narai bergeming. Pihak-pihak lain yang dituduh memilih mengaku bersalah dan meminta ampun. Hanya Daeng Mangalle yang tetap teguh tak mau mengakui perbuatan yang tak dia lakukan.

Sang raja lalu mempersempit ruang geraknya. Dia meminta bantuan pasukan Prancis untuk mengepung perkampungan orang Makassar di Ayuthia. Serangan ini memicu perlawanan dan pertempuran sengit. Meskipun berhasil menewaskan banyak lawan dengan keris dan tombak, orang-orang Makassar kalah jumlah dan senjata.

Pada akhirnya, sekitar 1686, pasukan Siam berhasil menewaskan Daeng Mangalle. Meski demikian, keberanian perlawanan orang Makassar membuat penduduk lokal takjub.

Dalam catatan sejarah, Daeng Mangalle dikenang bukan hanya sebagai pejuang tangguh, tetapi juga sebagai salah satu orang Indonesia pertama yang pernah menjabat posisi setara menteri keuangan di kerajaan asing, yakni Siam. Kini, Kerajaan Siam berubah nama menjadi Thailand.


(mfa/mfa)

Next Article Jarang Diketahui, Pria Asal Makassar Jadi Menteri Keuangan Thailand

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |