Jakarta, CNBC Indonesia - Lansia yang hanya berjalan kaki sekitar 4.000 langkah per hari sekali dalam seminggu tetap dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 25%. Ini berdasarkan riset terbaru yang dipimpin oleh Harvard University.
Studi berskala besar yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine ini menyoroti manfaat aktivitas fisik tidak hanya bergantung pada seberapa sering seseorang berolahraga, tetapi juga pada total langkah yang berhasil dicapai dalam seminggu.
Peneliti bilang, mencapai 4.000 langkah per hari pada satu atau dua hari dalam seminggu sudah cukup untuk menurunkan risiko kematian dari berbagai penyebab sebesar 26%. Itu juga menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 27%, dibandingkan mereka yang tidak pernah mencapai angka tersebut.
Bagi yang berhasil berjalan 4.000 langkah atau lebih selama tiga hari atau lebih dalam seminggu, risiko kematian dini dari semua penyebab bahkan turun hingga 40%.
"Yang terpenting bukan seberapa sering seseorang mencapai target langkah harian, tapi seberapa banyak total langkah yang mereka ambil," tulis para peneliti dikutip dari Guardian, Senin (26/10/2025).
Riset ini melibatkan 13.547 perempuan Amerika berusia di atas 62 tahun, dengan rata-rata usia 72 tahun. Para partisipan mengenakan activity tracker selama tujuh hari berturut-turut antara 2011 hingga 2015 dan dipantau selama lebih dari satu dekade.
Hasilnya, hingga akhir masa pemantauan pada 2024, 1.765 peserta meninggal dunia dan 781 mengalami penyakit jantung. Namun, mereka yang rutin berjalan minimal 4.000 langkah per hari, meski hanya beberapa kali dalam seminggu menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi.
Tim Harvard menekankan, tidak ada pola langkah yang paling ideal. Baik berjalan perlahan dan konsisten ("slow and steady") maupun dalam waktu singkat tapi padat ("bunched pattern"), keduanya memberikan manfaat serupa bagi kesehatan jantung dan umur panjang.
"Jumlah langkah lebih penting daripada frekuensi hari. Selama volumenya cukup, manfaat kesehatannya tetap besar," tulis tim peneliti.
Rata-rata peserta dalam penelitian ini mengambil sekitar 5.615 langkah per hari. Meski penelitian bersifat observasional dan tidak bisa memastikan hubungan sebab-akibat, hasilnya menegaskan bahwa berjalan kaki bahkan hanya sekali seminggu tetap memberi dampak nyata bagi kesehatan.
Peneliti menyarankan agar metrik langkah kaki dimasukkan dalam panduan aktivitas fisik berikutnya, mengingat hasil riset menunjukkan, menumpuk langkah pada satu atau dua hari tetap menjadi opsi efektif bagi lansia.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]

4 hours ago
1
















































