Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) berencana menghimpun dana melalui penawaran umum berkelanjutan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Bank Aladin Syariah dengan target total Rp2 triliun. Dalam rangka tersebut, bank digital syariah itu akan menerbitkan dan menawarkan tahap I dari sukuk tersebut dengan jumlah dana modal investasi sebesar Rp500 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi, Sukuk Wakalah ini diterbitkan tanpa warkat. Sukuk Wakalah ini ditawarkan dengan nilai 100,00% dari jumlah Dana Modal Investasi, di mana Rp500 miliar dengan Imbal Hasil Sukuk Wakalah sebesar Rp 41,25 miliar atau ekuivalen sebesar 8,25% per tahun. Jangka waktu Sukuk Wakalah adalah 370 Hari Kalender sejak Tanggal Emisi.
Adapun masa penawaran umum dilakukan sejak 31 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Imbal Hasil Sukuk Wakalah dibayarkan setiap triwulan, dan pembayaran pertama akan dilakukan pada tanggal 8 April 2026, sedangkan pembayaran terakhir dilakukan pada tanggal jatuh tempo yaitu tanggal 18 Januari 2027. Sukuk Wakalah ini akan dijamin secara Kesanggupan Penuh (full commitment).
Bank Aladin menjelaskan bahwa rencana penerbitn sukuk ini sebagai upaya memperkuat struktur pendanaan dan mendukung pertumbuhan pembiayaan. Manajemen bank itu mengakui bahwa struktur pendanaannya sebagian besar masih berasal dari dana mahal.
"Saat ini pendanaan Perseroan masih didominasi oleh deposito jangka pendek, terutama tenor 1 bulan dan 3 bulan, sementara portofolio pembiayaan Perseroan memiliki tenor menengah hingga panjang," terang manajemen BANK dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (31/12/2025).
Manajemen melanjutkan, ketidakseimbangan antara tenor sumber dana dan tenor pembiayaan tersebut menimbulkan maturity mismatch yang dapat meningkatkan risiko likuiditas apabila tidak dikelola secara efektif.
"Melalui penerbitan Sukuk sebesar Rp500 miliar, Perseroan berupaya meningkatkan stabilitas sumber dana, mendiversifikasi basis pendanaan, dan mengurangi ketergantungan pada deposito jangka pendek," terang manajemen BANK.
"Setelah penerbitan Sukuk, komposisi pendanaan tenor 1 bulan diproyeksikan turun dari 34,9% menjadi 29,6%, sementara pendanaan jangka panjang meningkat sehingga profil jatuh tempo liabilitas menjadi lebih seimbang. Sejalan dengan langkah tersebut, Perseroan menerapkan serangkaian strategi untuk memperbaiki maturity mismatch secara menyeluruh."
Lebih lanjut, aksi ini juga memperluas akses Bank Aladin ke pasar modal syariah serta mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental dan reputasi kreditnya.
Untuk pelaksanaan rencana ini, Bank Aladin telah menunjuk PT KB Valburry Sekuritas ebagi penjamin pelakana emisi dan penjamin emisi sukuk wakalah. Sementara itu, PT Bank KB Indonesia Tbk. (BBKP) atu KB Bank ditunjuk menjadi wali amanat sukuk wakalah ini.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1

















































