Jakarta, CNBC Indonesia - Israel kembali diguncang serangan drone kelompok Houthi asal Yaman. Sebuah pesawat tanpa awak menabrak ruang kedatangan Bandara Ramon di Israel selatan pada Minggu (7/9/2025), tanpa adanya sirene peringatan yang biasanya berbunyi.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi insiden itu dan menyebut investigasi sedang dilakukan pasca serangan.
"Drone tersebut terdeteksi, namun tidak diklasifikasikan sebagai ancaman. Tidak ada indikasi kerusakan teknis pada sistem deteksi," kata IDF dalam pernyataan resminya, dikutip CNN pada Senin (8/9/2025).
Serangan itu menyebabkan kaca pecah di area bandara dan melukai dua orang. Layanan darurat Israel, Magen David Adom (MDA), mengatakan pihaknya menerima laporan pukul 14.35 waktu setempat.
"Dua korban mengalami luka ringan akibat pecahan kaca," ujar MDA.
Sementara itu, otoritas Bandara Israel menutup wilayah udara selatan selama 90 menit sebelum kembali dibuka. "Penutupan dilakukan demi keamanan penerbangan setelah insiden," kata juru bicara Otoritas Bandara.
Dalam pernyataan terpisah, Houthi mengklaim bertanggung jawab dan memperingatkan maskapai internasional agar menghindari bandara di Israel.
"Bandara-bandara di wilayah Palestina yang diduduki tidak aman dan akan terus menjadi sasaran," bunyi pernyataan kelompok yang didukung Iran tersebut.
Serangan terbaru ini menambah eskalasi konflik jarak jauh antara Israel dan Houthi. Sebelumnya pada Mei, rudal balistik Houthi menembus pertahanan udara Israel dan menghantam Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, menghentikan penerbangan selama 30 menit.
Seorang pejabat keamanan Israel menegaskan, serangan balasan akan terus dilakukan terhadap pimpinan Houthi. "Jika mereka tidak tewas, kami akan terus memburu mereka," katanya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Video: Langit Berdarah: Iron Dome Vs Rudal Iran, Siapa Yang Terkuat?