iPhone 17 Rilis Minggu Depan, Harganya Bakal Naik Gila-gilaan

5 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga jual iPhone 17 atau seri terbaru berpotensi naik, meskipun CEO Apple Tim Cook berhasil menahan harga jual ponsel pintar bikinan Steve Jobs itu beberapa bulan terakhir dari dampak kebijakan tarif perdagangan Trump.

Tim Cook sebenarnya sempat dipuji oleh Wall Street atas pekerjaannya dalam mengelola hubungan dengan Presiden AS Donald Trump, supaya tak terdampak tarif dagang resiprokal, berdasarkan laporan CNBC Internasional.

Selain menawarkan ke Trump tambahan investasi di AS sebesar US$100 miliar, ia juga sempat menghadiahkan Presiden Donald Trump sebuah plakat yang terbuat dari emas 24 karat dengan ornamen kaca bundar berlogo Apple dan tanda tangannya di bagian bawah.

"Terima kasih semuanya, dan terima kasih Presiden Trump karena telah menempatkan inovasi dan lapangan kerja Amerika di posisi terdepan," ujar Cook saat acara pemberian plakat pada awal Agustus 2025, dikutip Jumat (5/9/2025).

Langkah Cook itu membuat total pengeluaran Apple yang direncanakan mencapai US$ 600 miliar di AS selama lima tahun ke depan. Trump, di acara tersebut, mengatakan bahwa Apple akan dibebaskan dari tarif yang akan datang untuk cip yang harganya bisa dua kali lipat.

Namun saat Apple bersiap mengumumkan iPhone seri baru pada Selasa lalu, beberapa analis memperkirakan Apple akan tetap menaikkan harga perangkatnya bahkan setelah Cook berusaha semaksimal mungkin menghindari tarif terburuk.

"Banyak perbincangan tentang: Apakah harga iPhone akan naik?" kata direktur riset CounterPoint, Jeff Fieldhack.

Meskipun ponsel pintar belum mengalami kenaikan harga yang signifikan, produk konsumen lainnya mengalami kenaikan harga yang didorong oleh biaya tarif, termasuk pakaian, alas kaki, dan kopi. Tarif ini juga telah memengaruhi beberapa produk elektronik, terutama video game - Sony, Microsoft, dan Nintendo telah menaikkan harga konsol tahun ini di AS.

Beberapa analis Wall Street memperkirakan Apple akan menyusul. Analis Jeffries, Edison Lee, memasukkan kenaikan harga sebesar US$ 50 (Rp 823.000-an) ke dalam proyeksi harga jual rata-rata iPhone 17 dalam sebuah catatan di bulan Juli. Ia memberikan peringkat hold untuk saham Apple.

Analis Goldman Sachs mengatakan bahwa potensi kenaikan harga dapat meningkatkan harga jual rata-rata perangkat Apple dari waktu ke waktu, dan campuran ponsel perusahaan tersebut telah condong ke harga yang lebih mahal.

Para analis memperkirakan Apple akan merilis empat model iPhone baru bulan ini, yang kemungkinan akan diberi nama seri "iPhone 17".

Tahun lalu, Apple merilis empat model iPhone 16: iPhone 16 standar seharga US$ 829, iPhone 16 Plus seharga US$ 899, iPhone 16 Pro seharga US$ 999, dan iPhone 16 Pro Max seharga US$ 1.199.

Tahun ini, banyak pengamat rantai pasokan memperkirakan Apple akan mengganti model Plus, yang tertinggal dari jajaran produk lainnya, dengan perangkat baru yang lebih ramping yang mengorbankan kamera dan fitur tambahan demi bodi yang lebih tipis dan ringan.

"Bentuk yang lebih tipis dan ringan mungkin akan mendorong minat permintaan," tulis analis Goldman, tetapi kekurangan seperti masa pakai baterai mungkin akan menyulitkannya untuk bersaing dengan model entry-level Apple.

Para analis memperkirakan perangkat ramping ini akan dibanderol sekitar US$ 899, serupa dengan harga iPhone 16 Plus, tetapi mereka tidak menutup kemungkinan akan ada kenaikan harga. Harga tersebut tetap lebih rendah dari Galaxy Edge tipis Samsung , yang memulai debutnya awal tahun ini dengan harga US$ 1.099.

Apple tidak menanggapi permintaan komentar dari CNBC Internasional terkait prediksi kenaikan harga jual produknya dari para analis tersebut.

Sebetulnya, Apple sejak Trump mengumumkan pengenaan tarif resiprokal pada Februari 2025 telah terancam terdampak karena memproduksi sebagian besar iPhone dan produk lainnya di Tiongkok. Trump bahkan juga mengenakan tarif yang tinggi ke negara lini produksi Apple lainnya, yakni Vietnam dan India.

Namun, tujuh bulan kemudian, Apple berhasil mengatasi tarif lebih baik dari yang dibayangkan banyak orang.

Pemerintah AS telah menghentikan sementara tarif paling ketat terhadap China beberapa kali, telepon pintar mendapat pengecualian tarif dan Cook pada Mei mengatakan kepada para investor bahwa perusahaannya mampu mengatur ulang rantai pasokannya untuk mengimpor iPhone ke AS dari India, yang tarifnya lebih rendah.

Cook juga berhasil memanfaatkan hubungannya dengan Trump, mengunjunginya di Gedung Putih dan memihaknya pada Agustus, ketika Cook menyerahkan cinderamata berkilau itu kepada Trump. Komitmen tersebut memperkuat dorongan Trump untuk membawa lebih banyak manufaktur berteknologi tinggi ke AS. Sebagai imbalannya, Trump mengatakan ia juga akan membebaskan Apple dari tarif semikonduktor yang akan datang. Dan tarif IEEPA Trump dinyatakan ilegal pada akhir Agustus, meskipun masih berlaku.

Apple tidak sepenuhnya berhasil terhindar dari konsekuensi tarif. Cook mengatakan perusahaan menghabiskan US$ 800 juta untuk biaya tarif hingga akhir Juni, terutama karena tarif berbasis IEEPA terhadap Tiongkok. Jumlah tersebut kurang dari 4% terhadap laba perusahaan, tetapi Apple memperingatkan bahwa mereka dapat menghabiskan US$ 1,1 miliar pada kuartal ini untuk biaya tarif.

Setelah berbulan-bulan menanggung sendiri biaya tarif, Apple mungkin akhirnya membebankan biaya tersebut kepada konsumen melalui peluncuran model iPhone 17 bulan ini.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Harga iPhone 15 Turun Gila-gilaan, Ini Daftar Harga Resmi Terbarunya

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |