Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten emas Tanah Air berhasil mencetak laba fantastis pada sepanjang kuartal pertama 2025 seiring dengan harga acuan logam mulia pecah rekor.
Sebagaimana diketahui, pada bulan lalu tepatnya pada 22 April lalu, harga emas acuan dunia (XAU) mencapai level All Time High secara intraday di US$ 3.500 per troy ons.
Adapun pada Jumat hari ini (2/5/2025) sampai pukul 14.00 WIB, harga emas menguat 0,38% ke posisi US$ 3.252,29 per troy ons.
Jika hari ini mampu ditutup dalam zona positif, akan menandai berakhirnya tren kontraksi selama tiga hari beruntun.
Harga emas sejak menyentuh ATH memang cenderung kontraksi, tetapi tren besar masih kuat dalam tren naik.
Jika ditarik sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, harga emas acuan dunia sudah naik 19,03%. Berkat ini, sederet emiten di sektor emas pun ketiban berkat dengan capaian laba yang ciamik sampai Maret 2025.
Sudah tercatat ada dua emiten yang mencatat kinerja sampai kuartal pertama tahun ini yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
ANTM
Emiten emas pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang merupakan anggota holding BUMN Tambang MIND ID, terbilang mencetak laba paling ciamik sejauh ini.
Laba bersih sampai Maret 2025 tercatat sebanyak Rp2,32 triliun, melonjak 1.003% dibandingkan capaian laba kuartal sebelumnyas ebesar Rp210,59 miliar.
Capaian bottom line yang fantastis ini ditopang pendapatan yang melesat 203% secara kuartalan (qoq) menjadi Rp26,15 triliun.
Segmen emas menjadi kontributor utama pendapatan dengan capaian Rp21,61 triliun, terbang 182%. Lalu, segemen nikel berkontribusi 14% dengan nilai Rp3,77 triliun.
BRMS
Berikutnya, ada BRMS yang mencatatkan laba bersih sebanyak US$ 14,5 juta pada kuartal pertama tahun ini. Capaian ini tumbuh 66% qoq dan 304% yoy.
Laba yang ciamik didorong kenaikan pendapatan dan ekspansi margin. Diketahui, Pendapatan naik seiring dengan volume penjualan yang melonjak 12% qoq menjadi 21.922 troy ons. Berkait itu, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) naik 5,5% qoq menjadi US$ 2.809 per troy ons.
Adapun untuk margin laba kotor naik 2,3% secara kuaratlan didorong oleh kenaikan harga pokok penjualan yang lebih moderat. Perusahaan juga melakukan efisiensi dengan penurunan beban usaha di semua akun, kontribusi besar dari penurunan gaji sampai 28% qoq dan perizinan 81% qoq.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.(tsn/tsn)