Hadapi Tarif Trump, Prabowo Bakal Bikin 3 Satgas Khusus

6 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Tim Negosiasi Teknis sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto meminta dirinya segera membentuk tiga satuan tugas (Satgas) khusus untuk menghadapi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

Hal ini diungkapkan presiden setelah menerima laporan hasil negosiasi terkait tarif importasi AS tahap awal dari Airlangga. Menurut Airlangga, Presiden telah memberikan arahan terkait pembentukan tiga satuan tugas (Satgas) khusus. Pertama, satgas yang telah disetujui Prabowo untuk tindak lanjut perundingan investasi yaitu Satgas Perundingan Perdagangan Investasi dan Keamanan Ekonomi.

"Yang kedua Satgas yang sudah siap yaitu terkait dengan perluasan kesempatan kerja dan mitigasi PHK. Dan yang ketiga Satgas mengenai deregulasi kebijakan. Tentu yang lain terkait dengan Satgas peningkatan iklim investasi dan percepatan perizinan berusaha," imbuhnya.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah menandatangani non-disclosure agreement, dengan USTR. Lebih lanjut, menurut Airlangga, Presiden juga meminta seluruh pendekatan dan penawaran Indonesia dalam perundingan ini bertujuan untuk mencari win-win solution bagi kedua negara, tanpa membedakan negara mitra satu dengan yang lain.

"Jadi artinya relatif apa yang kita tawarkan adalah apa yang sedang kita lakukan di dalam negeri. Terutama salah satunya adalah untuk melakukan deregulasi," kata Airlangga.

Ancaman China

Menyoal ancaman China, Airlangga menegaskan bahwa tidak ada permintaan dari negara manapun atas sikap Indonesia untuk melakukan negoisasi ini. Adapun pembahasan yang dilakukan dengan pihak AS juga bersifat bilateral sehingga tidak ada pembahasan mengenai negara lain.

"Pembahasan selalu bilateral. Jadi antara Indonesia dan Amerika Serikat tidak ada pembicaraan dengan negara lain. Karena ini bilateral, bukan multilateral," kata Airlangga.

Begitu juga ketika pihak Indonesia berkomunikasi dengan China juga tidak melakukan pembicaraan tentang negara lain, jika bersifat bilateral.

"Sama seperti kita saat bicara dengan China. Tidak ada pembicaraan soal negara lain," sambungnya.

Sebelumnya, pemerintah China memperingatkan negara-negara lain agar tidak mengorbankan kepentingan Beijing saat bernegosiasi dagang dengan AS.

"China menghormati semua pihak yang menyelesaikan perbedaan ekonomi dan perdagangan dengan AS melalui konsultasi dengan kedudukan yang setara, tetapi akan dengan tegas menentang pihak manapun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan China," kata Kementerian Perdagangan China seperti dikutip dari Reuters.

"Beijing akan mengambil tindakan balasan dengan tegas dan timbal balik jika ada negara yang menginginkan kesepakatan semacam itu," tegas China.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Baru Trump Untuk RI Tembus 47%, Pemerintah Tawarkan Ini

Next Article Ternyata! Ini Tujuan Prabowo Adakan Harbolnas 12.12 & Travel Fair

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |