Untung Rugi Beli Saham IPO, Investor Ritel Wajib Tahu!

5 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi pasar modal menawarkan hasil keuntungan yang tinggi. Selaras dengan itu, maka risikonya pun tak bisa dianggap remeh. Banyak strategi dalam mendulang cuan dari investasi saham, salah satunya membeli saham Initial Public Offering (IPO) alias penawaran umum saham perdana.

IPO merupakan aksi korporasi perusahaan tertutup yang menjual sebagian saham ke investor publik di pasar modal via Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga perusahaan tersebut resmi menyandang gelar "Tbk" alias perusahaan terbuka (emiten).

Saham IPO ini lebih berisiko dibandingkan dengan saham-saham yang sudah lama melantai di bursa, maka poin yang perlu dicermati adalah risiko.

Saham IPO memang terkenal high risk high return. Bayangkan saja jika berhasil cuan bisa mencapai ribuan persen, bamun kalau rugi bisa sampai 70%.

Sebelum membeli saham IPO untuk investasi, perlu dikenali dulu risk appetite sobat semua. Apakah anda cenderung orang yang risk taker (suka risiko) atau malah risk averse (takut ambil risiko).

Bagi orang yang cenderung lebih dominan karakter risk averse-nya maka sebaiknya menghindari saham-saham berisiko tinggi dan mencari alternatif investasi saham lain.

Untuk berinvestasi melalui saham IPO, tetapkan tujuan dan jangka waktu investasi sobat sekalian. Jika bicara tujuan, tak jauh dari target cuan. Walaupun harga saham terus bergerak tapi perlu tetapkan tujuan return yang ingin dicapai ya. Itu penting agar anda tidak terombang-ambing oleh fluktuasi pasar.

Tak hanya target return saja, lama waktu investasi juga harus dipertimbangkan. Anda juga perlu mempertimbangkan apakah ingin investasi jangka panjang atau jangka pendek menengah.

Tidak ada batasan yang pasti tentang berapa lama investasi jangka panjang dan jangka pendek. Semua kembali ke diri masing-masing. Namun untuk memudahkan bisa pakai asumsi investasi jangka panjang jika waktunya lebih dari satu tahun.

Poin pertimbangan ini akan menentukan faktor pertimbangan selanjutnya terkait dengan mode investasi anda

Kemudian, tentukan mode investasi anda apakah ingin berinvestasi jangka panjang atau hanya trading jangka pendek yang memanfaatkan momen. Jika anda lebih tertarik untuk trading maka faktor teknis lebih jadi fokus utama. Jika anda telah menentukan untuk investasi jangka panjang maka faktor fundamental harus lebih ditekankan.

Untuk memudahkan para pembeli, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan pembelian saham Initial Public Offering (IPO) melalui website resminya di e-ipo.co.id. Investor yang ingin membeli saham saat penawaran perdana atau biasa disebut IPO sekarang dapat melakukannya secara elektronik atau e-IPO.

Sebelum melakukan pemesanan, investor harus memiliki Nomor Tunggal Identitas Pemodal atau Single Identification (SID) dan rekening efek di salah satu Sekuritas / Perusahaan Efek. Perusahaan Efek tersebut juga sudah harus terdaftar sebagai partisipan sistem terlebih dahulu.

Lantas, bagaimana caranya membeli saham e-IPO?

Cara dan Langkah Beli Saham e-IPO

Berikut ini cara lengkap membeli saham e-IPO beserta langkah-langkah sampai menerima hasil saham:

- Masuk ke situs https://e-ipo.co.id
- Pilih menu "Register" di sebelah kanan atas
- Masukkan alamat email
- Isi "Tipe Investor" (Individu atau Institusi)
- Isi data dengan benar
- Lakukan autentikasi dengan klik tautan yang dikirim melalui email
- Masukkan kode OTP
- Setelah mendaftar, Anda akan diarahkan ke langkah selanjutnya. Berikut ini langkah-langkahnya.

Verifikasi Oleh Broker

Setelah melakukan proses registrasi, langkah berikutnya yaitu melakukan verifikasi oleh broker yang Anda gunakan. Setelah memasukkan kode OTP, masukkan password dan pilih "+Broker".

Jika Anda sudah memiliki SID, pilih "I Have an SID". Tetapi jika belum memiliki SID, Anda akan diarahkan untuk membuat SID terlebih dahulu.

Kolom "Participant" dapat diisi dengan nama Broker / Sekuritas dimana Anda terdaftar. Jika daftar pilihan tidak muncul, bisa dibantu dengan mengetikkan kode Broker dan akan muncul pilihannya (pilihan tidak bisa diketik secara manual).

Untuk setiap request pendaftaran, Broker yang bersangkutan akan terlebih dahulu melakukan verifikasi informasi nasabah.

Proses verifikasi data nasabah dilakukan di luar sistem e-IPO oleh Broker. Sehingga sistem e-IPO tidak dapat memastikan kapan pastinya verifikasi SID/SRE selesai dilakukan.

Submit Minat/Pesanan Pooling

Jika verifikasi telah disetujui oleh Broker, langkah selanjutnya yaitu Broker yang bersangkutan akan melakukan approval pada sistem e-IPO dan nasabah dapat melakukan order.

Jika sudah ada Approval pada sistem e-IPO, nasabah bisa melakukan order dengan cara berikut ini:

- Pilih saham IPO yang ingin dipesan
- Klik "More Info"
- Isi formulir pemesanan
- Masukkan OTP
- Selanjutnya, pesanan akan tersimpan dan dilanjutkan dengan menunggu proses verifikasi pesanan oleh Partisipan Sistem.

Sediakan Dana di Rekening Dana Nasabah (RDN)

Sesuai dengan ketentuan dalam peraturan OJK, minat yang disampaikan langsung oleh investor pada masa Bookbuilding, jika diteruskan ke masa Offering, wajib dikonfirmasi oleh investor.

Konfirmasi berbentuk "telah membaca prospektus di masa offering". Lakukan konfirmasi melalui cara berikut ini:

- Dari menu "Active Orders", klik "View"
- Klik "I have already read the prospectus"
- Setelah melakukan konfirmasi membaca prospektus, mohon untuk menyediakan dana di RDN sebelum masa penawaran umum berakhir
- Terima Saham IPO

Langkah terakhir dalam membeli saham e-IPO yaitu investor dapat melihat hasil penjatahan atas pemesanannya pada menu "History".

Status penjatahan terdiri dari:

- Alloted: Mendapatkan penjatahan
- Alloted w/ Scale Back: Mendapatkan penjatahan yang disesuaikan
- Not Alloted: Tidak mendapatkan penjatahan atau penjatahan belum dimulai apabila IPO masih di masa book building dan offering
- Not Carried Over: Pesanan tidak diteruskan untuk proses penjatahan


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Pilihan Sekuritas Asing Saat Trump Bikin Gejolak

Next Article Tetapkan Harga Rp200, Hero Global (HGII) Bidik Dana IPO Rp 260 M

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |