Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memberi sinyal restu untuk membuka keran ekspor beras. Merespons hal ini, Perum Bulog menegaskan siap menjalankan perintah sebagaimana penugasan yang diberikan kepada pihaknya.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto menyatakan saat ini pihaknya masih menyimpan stok beras untuk kebutuhan dalam negeri.
"Sampai sekarang kita masih menyimpan beras kita. Masih kita siapkan sebagai cadangan pangan pemerintah," ujar Prihasto saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (29/4/2025).
Namun, jika nantinya ada perintah resmi untuk mengekspor beras, Bulog memastikan tak akan keberatan.
Foto: Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
"Kalau diperintahkan out, ya out, kan gitu. Siap lah, kan cadangannya banyak kok," tegasnya.
Meski demikian, saat ditanya mengenai perhitungan ideal cadangan dalam negeri agar ekspor bisa tetap dilakukan tanpa mengganggu kebutuhan nasional, Prihasto menegaskan bahwa semua keputusan ada di tangan pemerintah, bukan Bulog.
"Masalah cadangan, masalah stok, masalah apa semuanya tergantung penugasan. Bukan tergantung Bulog. Tergantung penugasan semuanya. Kalau ditugaskan untuk gelontor, ya digelontor. Kalau ditugaskan untuk ekspor, ekspor. Kalau ditugaskan untuk simpan, simpan," jelasnya.
"Bukan Bulog yang menentukan. Bulog bukan regulator. Bulog hanya operator," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan produksi beras asal Indonesia sudah sangat melimpah dalam 3-4 bulan terakhir. Bahkan, kepala negara mendapatkan laporan dari Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman bahwa sudah ada negara lain yang berminat membeli beras produksi Indonesia.
"Dengan perhitungan bahwa kita sudah sangat-sangat cukup produksi kita. Ada beberapa negara yang sudah mendekati kita. Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka," kata Prabowo saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025).
"Saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka, dan kalau perlu sekarang, atas dasar kemanusiaan kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali," lanjutnya.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kemlu AS Kena Efisiensi - Mentan Tolak Ekspor Beras ke Malaysia
Next Article Kerahkan Bulog Urus Minyakita, Prabowo Mau Harganya Rp 15.700/Liter