
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id): Forum Perdamaian Dunia ke-9 (The 9th World Peace Forum/WPF) dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 9–11 November 2025. Ajang internasional ini digelar oleh Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) bekerja sama dengan Chengho Multiculture Education Trust (Malaysia) dan Global Fulcrum of Wasatiyyat Islam (GFWI), bertempat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.
Forum ini akan dihadiri sekitar 170 tokoh dari 32 negara, termasuk 100 tokoh nasional Indonesia dari kalangan agamawan, cendekiawan, pengusaha, tokoh perempuan, dan pemuda.
Sejumlah tokoh dunia telah menyatakan kesediaan hadir, di antaranya Mantan Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda, Mantan Presiden Kosovo Atifete Jahjaga, Presiden Republik Tatarstan Federasi Rusia Rustam Minikhanov, Mantan Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla, Sekjen Liga Muslim Sedunia Syekh Muhammad Al-‘Isa, Penasihat Syekh Al-Azhar Nahla Sabri Elsiedy, dan Sekjen Dialog Antar-Mazhab Hamid Shahriari.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Mantan Presiden Singapura Halimah Yacob, Wakil Paus dari Vatikan, serta tokoh dari Tiongkok Wang Huning masih dalam proses konfirmasi kehadiran. Mereka diharapkan menjadi pembicara pada World Leaders’ Panel untuk membahas problematika global dan mencari solusi bersama.
Ketua CDCC sekaligus Ketua Poros Dunia Wasatiyyat Islam, Prof. Din Syamsuddin, mengungkapkan harapannya agar Presiden Prabowo Subianto berkenan membuka Forum Perdamaian Dunia ke-9 di Istana Negara.
“Kami berharap Presiden Prabowo dapat menyampaikan pandangan beliau mengenai dinamika global dan solusi dari perspektif Indonesia. Kini beliau tampil sebagai tokoh dunia dengan pemikiran yang tegas, lugas, dan bernas,” ujar Din Syamsuddin, Senin (13/10/2025).
Pembina Yayasan CDCC sekaligus Anggota Panitia Pengarah, Dubes Rizal Sukma, menjelaskan bahwa tema utama WPF sejak pertama kali digelar pada 2006 adalah One Humanity, One Destiny, One Responsibility (Satu Kemanusiaan, Satu Tujuan, Satu Tanggung Jawab). Tema ini dinilai semakin relevan di tengah akumulasi krisis global yang terjadi saat ini.
Sementara itu, Dubes Hajriyanto Y. Thohari menambahkan, WPF ke-9 mengusung semangat Wasatiyyat Islam atau Jalan Tengah Islam, yang menjadi tawaran penting di tengah ekstremitas politik, ekonomi, dan budaya dunia.
Tokoh perempuan sekaligus anggota Panitia Pengarah, Dubes Yuli Mumpuni, menegaskan relevansi tema khusus tahun ini, yaitu Considering Wasatiyyat Islam and Tiong Hua for a Global Collaboration (Mempertimbangkan Jalan Tengah Islam dan Tiong Hua untuk Kolaborasi Global). Menurutnya, pendekatan ini dapat menjadi fondasi kolaborasi lintas peradaban yang lebih inklusif.
Direktur Eksekutif CDCC, Dr. Ahmad Fuad Fanani, menyampaikan bahwa tiga peraih Hadiah Nobel Perdamaian—Jose Ramos-Horta (Timor Leste), Kailash Satyarthi (India), dan Maria Ressa (Filipina)—diharapkan turut hadir memberikan pesan perdamaian.
“Banyak tokoh dunia telah mengonfirmasi kehadirannya dari 34 negara,” ujar Fuad Fanani.
“Kami juga berterima kasih kepada Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Mendikdasmen Abdul Mu’ti, dan Menteri Luar Negeri Sugiono yang akan berperan sebagai tuan rumah dalam berbagai sesi,” tambahnya.
Menutup konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Din Syamsuddin menegaskan kembali harapan agar Presiden Prabowo Subianto berkenan membuka Forum Perdamaian Dunia ke-9.
“Surat resmi telah dikirim ke Istana, dan komunikasi telah dilakukan dengan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, serta Utusan Khusus Presiden Hashim Djojohadikusumo. Semoga Allah SWT memberkahi ikhtiar ini,” pungkas Din.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.