Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara dunia bereaksi terkait serangan Israel terbaru ke Gaza, Palestina. Beberapa menyayangkan aksi Israel ini karena sebelumnya telah menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan penguasa wilayah pantai Palestina itu, Hamas.
Berikut sejumlah reaksi dunia atas serangan Israel ke Gaza:
1. Amerika Serikat (AS)
Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Presiden Donald Trump dan Gedung Putih telah diajak berkonsultasi oleh Israel terkait serangan tersebut.
"Seperti yang telah diperjelas Presiden Trump, Hamas, Houthi, Iran, semua pihak yang berusaha meneror bukan hanya Israel tetapi juga Amerika Serikat akan menghadapi harga yang harus dibayar. Semua kekacauan akan terjadi," katanya.
Pejabat duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Dorothy Shea mengatakan dalam pengarahan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa Hamas sepenuhnya bertanggung jawab atas dimulainya kembali permusuhan. Ia mengatakan kelompok itu menolak setiap usulan gencatan senjata dan memperpanjang tahap pertama dari kesepakatan saat ini.
"Kami mendukung Israel dalam langkah selanjutnya," katanya, seraya menambahkan bahwa AS menolak tuduhan bahwa Pasukan Pertahanan Israel melakukan serangan tanpa pandang bulu.
2. China
China memberi pernyataan khusus terkait kembali memanasnya situasi Gaza. Kementerian Luar Negeri pemerintah Presiden Xi Jinping menyerukan langkah-langkah segera untuk mencegah "bencana kemanusiaa" baru, kembali terjadi di Gaza.
"China sangat prihatin dengan situasi terkini antara Israel dan Palestina," kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning, dikutip AFP.
"Menyerukan ke kedua pihak untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan eskalasi situasi, dan mencegah bencana kemanusiaan berskala lebih besar".
3. Rusia
Kremlin memperingatkan pada hari Selasa tentang "gelombang eskalasi" di Gaza setelah Israel melancarkan serangan paling mematikan di wilayah tersebut sejak gencatan senjata pada bulan Januari.
"Situasi yang memburuk, gelombang eskalasi lainnya, ini menimbulkan kekhawatiran bagi kami," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
4. Turki
Turki mengatakan bahwa serangan Israel terhadap Gaza merupakan "babak baru dalam kebijakan genosida" terhadap warga Palestina. Ankara juga mendesak masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas guna memastikan gencatan senjata ditegakkan dan bantuan kemanusiaan disalurkan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki menambahkan bahwa tindakan Israel yang menyebabkan "siklus kekerasan baru" di wilayah tersebut tidak dapat diterima, seraya menambahkan bahwa "pendekatan bermusuhan" pemerintah Israel mengancam masa depan Timur Tengah.
5. Mesir
Mesir, yang bertindak sebagai mediator bersama Qatar dan AS, menyebut serangan udara Israel sebagai "pelanggaran mencolok" terhadap gencatan senjata.
"Serangan tersebut merupakan eskalasi berbahaya yang mengancam akan menimbulkan konsekuensi serius bagi stabilitas kawasan," kata Kementerian Luar Negeri Kairo.
6. Qatar
Mediator Qatar mengutuk keras serangan tersebut, dan Kementerian Luar Negeri memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa "kebijakan Israel yang meningkat pada akhirnya akan memicu konflik di kawasan tersebut dan merusak keamanan dan stabilitasnya".
7. Iran
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan AS bertanggung jawab langsung atas "berlanjutnya genosida di wilayah Palestina yang diduduki".
8. Arab Saudi
Sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri menyuarakan "kecaman dan kecaman Arab Saudi dengan kata-kata yang paling keras atas dimulainya kembali agresi oleh pasukan pendudukan Israel ... dan pemboman langsung mereka terhadap wilayah yang dihuni oleh warga sipil yang tidak bersenjata".
9. Yordania
"Kami telah mengikuti sejak tadi malam pemboman Israel yang agresif dan biadab di Jalur Gaza," kata Juru Bicara Pemerintah Yordania, Mohammed Momani, menekankan "perlunya menghentikan agresi ini".
10. Prancis
Kementerian Luar Negeri dan Eropa Prancis mengutuk serangan tersebut, menyerukan "penghentian segera permusuhan, yang membahayakan upaya pembebasan sandera dan mengancam nyawa penduduk sipil di Gaza".
11. Inggris
Pemerintah Inggris meminta Israel dan Hamas untuk melaksanakan gencatan senjata mereka di Gaza "secara penuh", menyerukan semua pihak untuk "segera kembali berdialog".
"Kami ingin melihat perjanjian gencatan senjata ini ditetapkan kembali sesegera mungkin," kata juru bicara Perdana Menteri Keir Starmer, seraya menambahkan bahwa korban sipil yang dilaporkan akibat serangan Israel semalam "mengerikan".
12. Irlandia
Perdana Menteri Micheal Martin mengutuk serangan Israel di Gaza dan meminta semua pihak untuk "menghormati gencatan senjata dan perjanjian pembebasan sandera serta kembali berunding".
"Demi semua warga sipil di Gaza, yang telah mengalami kesulitan yang tak terbayangkan, semua permusuhan harus segera diakhiri," kata Martin dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X.
13. Belgia
"Saya menyerukan kepada para pihak untuk melaksanakan fase kedua dari perjanjian (gencatan senjata), yang harus membuka jalan bagi rekonstruksi dan perdamaian bagi semua," tulis Menteri Luar Negeri Maxime Prevot di X.
Ia mengecam "serangan baru Israel dan banyaknya korban jiwa", seraya menambahkan bahwa blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan untuk Palestina adalah "pelanggaran serius terhadap hukum internasional".
14. Italia
Perdana Menteri Giorgia Meloni mengatakan serangan udara Israel di Gaza membahayakan prospek kesepakatan untuk membebaskan para tawanan.
"Kami mengikuti dengan penuh kekhawatiran dimulainya kembali pertempuran di Gaza... yang membahayakan tujuan yang sedang kita semua perjuangkan: pembebasan semua sandera dan penghentian permusuhan secara permanen, serta pemulihan bantuan kemanusiaan penuh di Jalur (Gaza)," kata Meloni kepada Senat Italia.
15. Spanyol
Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares mengutuk serangan Israel terhadap Gaza dan mengatakan ia "tidak dapat menemukan kata-kata untuk menggambarkan situasi di Gaza".
"Kita harus berduka dan menolak gelombang kekerasan baru ini dan pemboman baru ini, yang tanpa pandang bulu menghantam penduduk sipil," katanya kepada penyiar Onda Cero.
16. Jerman
Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengatakan serangan Israel terhadap daerah kantong itu merupakan "penyebab kekhawatiran besar".
"Gambar-gambar tenda yang terbakar di kamp-kamp pengungsi sangat mengejutkan. Anak-anak yang melarikan diri dan orang-orang yang mengungsi secara internal tidak boleh digunakan sebagai daya ungkit dalam negosiasi," kata Baerbock.
17. Belanda
Menteri Luar Negeri Casper Veldkamp mengatakan pada X bahwa "semua permusuhan harus diakhiri secara permanen".
"Belanda menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati ketentuan gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan Gaza. Semua warga sipil harus dilindungi," katanya.
"Kami mendesak semua pihak untuk melaksanakannya secara penuh: para sandera yang tersisa harus dibebaskan, bantuan kemanusiaan harus sampai kepada mereka yang membutuhkan."
18. Norwegia
Perdana Menteri Jonas Gahr Store mengatakan serangan Israel merupakan "tragedi besar" bagi rakyat Gaza. "Mereka hampir tidak memiliki perlindungan. Banyak dari mereka tinggal di tenda-tenda dan di atas reruntuhan yang telah dihancurkan," katanya.
19. Swiss
"Swiss menyerukan agar gencatan senjata segera diberlakukan, pembebasan semua sandera, dan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan," tulis Departemen Luar Negeri Federal di X.
20. Australia
"Sudah ada penderitaan yang sangat besar di sana (di Gaza), itulah sebabnya kami menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan yang telah ditetapkan," kata Perdana Menteri Anthony Albanese.
"Kami akan terus menyampaikan aspirasi. Australia akan terus memperjuangkan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut."
21. Israel
Keluarga sandera Israel mengecam serangan terbaru pemerintah Netanyahu ke Gaza. Ibu dari tawanan Israel David dan Ariel Cunio, mengatakan dirinya 'takut dengan apa yang mungkin terjadi' setelah itu.
"Saya memohon mereka untuk menghentikan pertempuran, tetapi mereka tidak mendengarkan," katanya kepada surat kabar Israel Maariv.
"Tampaknya pemerintah Netanyahu memiliki tujuan tertentu dan mereka tidak ingin mengembalikan yang diculik. Ini yang saya rasakan," tambahnya.
Dia juga menuduh Netanyahu "tidak punya hati". Bahkan, menurutnya, Netanyahu bersedia mengorbankan nyawa lebih banyak tentara Israel di Gaza.
Ariel Cunio dan kakak laki-lakinya David diculik oleh pejuang Palestina dari pemukiman Nir Oz di Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Ariel dibawa bersama pacar lamanya Arbel Yehoud, yang dibebaskan pada Januari tahun ini.
Sementara itu, Forum Sandera dan Keluarga Hilang, kelompok utama yang mewakili keluarga tawanan Israel di Gaza, mengatakan para anggotanya akan menuju Yerusalem untuk melakukan protes. Ia akan menyerukan kepada masyarakat Israel untuk bergabung dengan mereka.
"Tidak ada yang lebih mendesak dari ini!" kata kelompok tersebut dalam sebuah posting di X.
"Tekanan militer akan menyebabkan terbunuhnya para sandera yang masih hidup dan hilangnya para sandera yang telah tewas!"
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Israel Kembali Bombardir Gaza & Tewaskan Lebih Dari 400 Orang
Next Article Gak Kapok! Israel Sudah Rugi Rp 1.056 Triliun Akibat Perang